Bisnis, JAKARTA — Keputusan Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga acuan 25 bps dalam Rapat Dewan Gubernur Agustus 2022 ini bukanlah hal yang mengejutkan. Meski tentu bakal berpengaruh terhadap dinamika bisnis perbankan, dampaknya diprediksi minim terhadap profitabilitas bank.
Sejumlah bank papan atas telah melaporkan pertumbuhan kinerja yang signifikan pada paruh pertama tahun ini, seiring dengan bangkitnya permintaan kredit di saat likuiditas yang ditopang dana murah sedang berlimpah. Hal ini menjadikan margin bunga bersih lebih tebal, sehingga laba pun meningkat.
Keputusan Bank Indonesia untuk akhirnya menaikkan suku bunga ke level 3,75 persen setelah cukup lama menahannya tentu saja tidak mengejutkan. Sejumlah besar bank sentral dunia bahkan sudah lebih agresif dalam menaikkan suku bunga acuan mereka.
Kenaikan suku bunga acuan BI tentu saja berimplikasi pada kebijakan suku bunga perbankan. Meskipun demikian, bank memiliki strategi sendiri dalam menyikapi keputusan BI, sehingga kenaikan suku bunga pun tidak akan serta merta terjadi.