Bisnis, JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus berkutat dalam permasalahan kepemilikan rumah yang masih menghantui. Sejumlah cara terus dilakukan untuk mengatasi permasalah angka backlog hunian yang saat ini mencapai 12,71 juta rumah.
Adapun backlog hunian yang mencapai 12,71 juta terdiri dari non Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), sedangkan sisanya 87,25 persen merupakan kalangan MBR yang terdiri dari 19,6 persen fixed income atau pekerja tetap dan 74 persen dari kalangan informal atau non fixed income.
Terlebih setiap tahun terdapat penambahan kebutuhan rumah 600.000 unit hingga 700.000 unit seiring bertambahnya keluarga baru. Pada 2004, backlog perumahan mencapai 5,2 juta unit rumah.
Program Sejuta Rumah yang digulirkan pada 29 April 2015 merupakan langkah yang ditempuh pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk mengatasi laju penyediaan kebutuhan perumahan. Dari data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), selama kurun waktu 2015-2022, capaian program sejuta rumah tercatat 7.988.585 unit, dengan peruntukan bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah rata-rata 73,5 persen.