Bisnis, JAKARTA — Gairah korporasi untuk melakukan pembiayaan terhadap kebutuhan ekspansi bisnisnya diyakini tidak bakal surut hingga akhir tahun ini, meski tengah dibayangi oleh sentimen pelemahan daya beli masyarakat akibat kenaikan suku bunga acuan dan inflasi.
Seiring dengan itu, laju penyaluran kredit sindikasi perbankan, atau kredit yang diberikan secara bersama-sama oleh sekelompok bank untuk satu debitur, masih berpotensi untuk meningkatkan juga. Beberapa sektor usaha pun masih potensial di tengah sentimen risiko yang ada saat ini.
Adapun, hingga pertengahan September 2022 ini, pembiayaan sindikasi perbankan dan lembaga keuangan telah mencapai US$16,61 miliar. Sebagai pembanding, pada akhir September 2021, pembiayaan sindikasi tercatat sebesar US$17,13 miliar.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. masih menjadi penguasa pasar pembiayaan secara sindikasi dengan market share hingga 22 persen, disusul PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dengan market share sekitar 18 persen.