Bisnis, JAKARTA — Kemampuan PT Gudang Garam Tbk. untuk membukukan lonjakan laba yang tinggi sepanjang 2023 lalu meningkatkan optimisme terhadap prospek sahamnya, meski industri rokok tengah diimpit oleh beban cukai yang terus meningkat.
Emiten berkode saham GGRM ini sejatinya mencetak penurunan pendapatan pada 2023 lalu, tepatnya turun 4,6% secara tahunan atau year-on-year (YoY) menjadi Rp119 triliun, dari sebelumnya Rp125 triliun pada 2022.
Namun, beban pokok pendapatan perseroan turun lebih dalam, yang mencerminkan peningkatan efisiensi bisnis perseroan. Beban pokok tercatat turun 8,13% YoY dari Rp113,6 triliun menjadi Rp104,4 triliun. Hal ini menjadikan laba bruto perseroan tercatat Rp14,6 triliun, melonjak 31,54% YoY dari Rp11,1 triliun pada 2022 lalu.
Sementara itu, perseroan juga mencetak kenaikan pendapatan lainnya sebesar 16,71% YoY menjadi Rp177 miliar. Selain itu, perseroan juga mencetak laba kurs sebesar Rp5,7 miliar, berbalik dari rugi Rp9,2 miliar pada 2022.