Menakar Valuasi Saham Mitratel dan Prospeknya Usai IPO

Mitratel segera go public dengan target dana jumbo. Perusahaan tersebut pun digadang-gadang bakal memecahkan rekor baru di Bursa Saham Indonesia (BEI).

Tim Redaksi

26 Okt 2021 - 18.51
A-
A+
Menakar Valuasi Saham Mitratel dan Prospeknya Usai IPO

BTS Telkomsel yang menggunakan sumber energi ramah lingkungan melalui teknologi fuel cell. istimewa

Bisnis, JAKARTA - Pasar modal Indonesia bakal semakin semarak dengan kedatangan emiten baru, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). Euforia initial public offering (IPO) anak usaha PT Telkom Indonesia (persero) TBk itu pun sudah mulai terasa saat ini.

Padahal, perusahaan itu rencananya baru mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada 22 November 2021. Namun, bukan tanpa alasan jika euforia IPO Mitratel cukup tinggi. Pasalnya, perusahaan tersebut digadang-gadang bakal memecahkan rekor baru di Bursa Saham Indonesia (BEI).

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan di Harian Bisnis Indonesia pada Selasa (26/10/2021), Mitratel berencana melepas sebanyak-banyaknya 24,54 miliar saham. Jumlah saham itu setara dengan 29,85% dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan nilai nominal Rp 22 per saham.

Dalam penawaran umum perdana saham nanti, Mitratel menetapkan harga saham di kisaran Rp775-Rp975. Jika menggunakan harga batas bawah, perseroan bisa mengantongi dana Rp 19,02 triliun.

Sedangkan jika menggunakan harga batas atas, perusahaan tersebut bakal meraup dana segar hingga Rp24,9 triliun. Jika mencapai harga di batas atas, nilai IPO Mitratel pun bakal menyalip nilai IPO PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) senilai Rp21,9 triliun yang tercatat pada 6 Agustus 2021 lalu. 

 

 

Sejumlah kalangan pun memproyeksi target tersebut bisa dicapai. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan indikator pasar modal Indonesia masih dalam zona positif. Penilaian itu berkaca dari jumlah perusahaan tercatat yang melakukan fund raising di pasar modal. 

Penggalangan dana juga ditopang oleh pertumbuhan jumlah investor maupun IHSG yang mengalami perkembangan relatif baik dibandingkan tahun lalu. Di sisi lain, Nyoman melihat stabilitas ekonomi masih tetap terjaga dan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut. 

Begitu juga sentimen positif pada perkembangan ekonomi global maupun domestik, serta dukungan regulator-regulator terkait, menimbulkan kepercayaan dan optimisme bagi para pelaku pasar modal. “Hal-hal tersebut menjadi pertimbangan penting bagi pasar dalam merespon seluruh aktifitas yang ada di pasar modal termasuk fund raising,” katanya Selasa (26/10/2021). 

Lebih lanjut, Nyoman mengatakan Mitratel termasuk dalam kategori perusahaan dengan aset skala besar. Bila proses IPO Mitratel berjalan sesuai rencana perusahaan, dia memproyeksi nilai fund raising Mitratel berpotensi melebihi Bukalapak.

 

Valuasi Mitratel Kemahalan?

Analis Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas, juga memprediksi pasar masih mampu menyerap IPO jumbo seperti Mitratel.  Hal itu mengingat potensi investor yang sangat tinggi seiring peningkatan jumlah investor di bursa saham Indonesia dan peluang investor asing masuk di bursa Indonesia.

“Momentum saat ini bisa dibilang tepat mengingat tren pasar sedang dalam tren kenaikan. Kemudian dari kondisi domestik sendiri dari kasus covid Indonesia dalam penurunan ini potensi akan menggaet investor asing untuk bisa masuk di Mitratel,” jelasnya saat dihubungi pada Selasa (26/10/2021).

Meski begitu, dia menyebut asumsi harga kisaran Rp775 - Rp975 dan estimasi laba bersih terakhir selama semester I yang disetahunkan bakal menjadikan laba per saham Mitratel hanya pada kisaran Rp15,36. 

Berdasarkan asumsi tersebut, ia memperhitungkan rasio price to earning (P/E) Mitratel pada kisaran 47,4 kali-59,6 kali. Ini menandakan harga Mitratel tergolong mahal dibandingkan rasio industri sebesar 35,5 kali. 

Sementara itu, dari sisi rasio price to book value (PBV) Mitratel berada di kisaran 3,4 kali-4,3 kali berbanding PBV Industri sebesar 5,8 kali. Sedangkan rasio enterprise value (EV) dengan EBITDA berada di rentang 15,6 kali – 19,9 kali berbanding rasio industri sebesar 14 kali. 

“Dari sisi PBV Mitratel tergolong murah, sementara rasio EV/EBITDA tergolong mahal,” pungkasnya.

Meski begitu, dia menyebut prospek jangka panjang IPO Mitratel tergolong bagus mengingat tren pertumbuhan di industri menara seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan berkembangnya teknologi. Ia mengatakan, pasar bisa memperhatikan kinerjanya yang berhasil tumbuh baik dari pendapatannya ataupun laba bersih. 

Kemudian, Mitratel memiliki rasio debt to equity (DER) lebih rendah dibandingkan industrinya. Hal itu menjadi keunggulan Mitratel dalam mamaksimalkan laba ke depannya.

Analis Henan Putihrai, Steven Gunawan, juga mengatakan Mitratel memiliki prospek pertumbuhan yang jelas. Pasalnya perseroan memiliki peluang menumbuhkan rasio tenansi dan juga return on equity (ROE).

Steven menjelaskan rasio tenansi Mitratel sebesar 1,57 kali dibandingkan dengan kompetitor TOWR 1,88 kali, TBIG 1,89 kali. Namun dia optimistis rasio itu akan meningkat karena seluruh dana hasil IPO akan dipakai untuk belanja modal guna mendanai ekspansi usaha.

“Masih ada potensi pertumbuhan jumlah penyewa menara untuk bisa menuju ke 1,9 kali seperti TOWR dan TBIG. Pertumbuhan jumlah penyewa artinya ada potensi kenaikan pendapatan,” katanya kepada Bisnis pada Selasa (26/10/2021). 

Steven menjelaskan dengan semakin tingginya rasio tenansi menara, maka Mitratel mampu mencetak level skala ekonomis baru. Perseroan berpeluang mendongkrak kinerja rasio marjin EBITDA sehingga ROE yang diberikan kembali kepada para pemegang saham bakal meningkat.

 

 

Pacu Bisnis Mitratel

Terlebih lagi Mitratel telah menyiapkan beragam strategi untuk mempertahankan pertumbuhan di masa depan. Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan IPO Mitratel diharapkan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi perseroan, Telkom grup, BUMN, dan negara Republik Indonesia. 

"Mitratel diharapkan dapat membangun market leadership di industri tower provider yang merupakan infrastruktur telekomunikasi nasional oleh perusahaan BUMN dan anak usaha demi memperkuat ketahanan digital nasional," urainya Selasa (26/10/2021). 

Usai IPO Mitratel diharapkan dapat menarik minat investor untuk menginvestasikan dana di Indonesia sehingga dapat memperkuat perekonomian Indonesia dan pembukaan lapangan kerja. Di sisi lain, Mitratel diharapkan dapat menjadi perusahaan yang independen dan memiliki tata kelola yang transparan melalui IPO ini. 

"IPO ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas finansial dan fleksibilitas untuk menjadikan Mitratel lebih agresif dalam mengejar peluang pertumbuhan bisnis yang signifikan," katanya.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, menjelaskan bahwa IPO Mitratel ini merupakan salah satu penataan portofolio perseroan untuk mengoptimalkan value creation sehingga dapat memberikan hasil yang optimal bagi stakeholder.

“Sebagai penyediaan infrastruktur menara telekomunikasi selama 13 tahun, Mitratel memiliki lebih dari 28.000 menara, dengan tim manajemen yang berpengalaman dan rekam jejak yang baik dalam memberikan pertumbuhan siklus industri di Indonesia,” katanya. 

Ririek menambahkan Mitratel memiliki potensi pertumbuhan yang baik seiring dengan perkembangan teknologi terlebih dengan kehadiran 5G yang membuat kebutuhan operator terhadap menara telekomunikasi meningkat. “Semoga langkah ini memantapkan langkah Mitratel menjadi pemain menara telekomunikasi independen terbesar tidak hanya di Indonesia tapi juga Asia Tenggara," pungkas Ririek.

Adapun Direktur Utama Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), Theodorus Ardi Hartoko, mengatakan perseroan bakal melakukan ekspansi hingga ke kawasan Asia Tenggara serta Asia Pasifik. Menurutnya hal tersebut akan menciptakan nilai yang maksimal bagi para pemegang saham perseroan. 

“Sejalan dengan visi dan misi untuk menjadi leader infrastruktur di Asia Tenggara Mitratel sudah barang tentu siap melakukan ekspansi jangka panjang dan menengah untuk ekspansi ke Asia Tenggara maupun Asia Pasifik,” katanya dalam siaran Youtube pada Selasa (26/10/2021). 

Menurutnya, aksi IPO merupakan momentum yang bersejarah karena berhasil merealisasikan mimpi jadi perusahaan terbuka. Di samping itu, perseroan juga ditopang oleh jumlah menara yang lebih dari 28.000 unit. 

Theodorus menambahkan melalui IPO dia berharap dapat meningkatkan posisi Mitratel di mata investor regional dan internasional. Selain itu, Mitratel berharap dapat menjadi bagian membangun Indonesia lebih baik.

“Kami yakin dengan jakangkauan yang luas dan ekosistem lengkap mampu membuktikan kinerja keuangan yang baik,” jelasnya. 

Direktur Investasi Dayamitra Telekomunikasi, Hendra Purnama, menambahkan perseroan berencana mengeksekusi empat strategi setelah penawaran umum perdana saham atau IPO. "Yaitu pertumbuhan secara organik dengan membangun menara serta anorganik dengan melakukan akusisi menara," ujarnya. 

Menurut dia, perseroan berencana mengakusisi 6.000 menara untuk mendorong kinerja. Selain kedua hal tersebut, anak usaha Grup Telkom itu juga mempersiapkan diri sebagai perusahaan infrastruktur digital dan meningkatkan efisiensi seperti memanfaatkan teknologi.

 

Menteri BUMN Erick Thohir (dari kiri) didampingi Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wiroatmojo dan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis - Arief Hermawan P

 

Langkah Awal IPO BUMN

Di sisi lain, IPO Mitratel menjadi langkah awal mewujudkan ambisi Menteri BUMN Erick Thohir mendorong anak usaha BUMN melantai di Bursa. Sebelumnya, Erick menyatakan bakal membawa belasan BUMN dan anak usaha BUMN untuk go public dalam 3 tahun ke depan. 

Selain Mitratel, Pertamina Geothermal, Adhi Commuter Properti, Krakatau Tirta Industri, ASDP Indonesia Ferry, dan beberapa anak usaha BUMN Karya juga menjajaki aksi IPO. Selain itu, langkah Mitratel menandakan kembalinya perusahaan pelat merah menjadi emiten baru di pasar modal setelah vakum selama 2,5 tahun. 

Sementara itu, Kementerian BUMN menyebut penawaran perdana saham Mitratel menjadi IPO BUMN yang terbesar selama 2 dekade terakhir. Wakil Menteri II BUMN, Kartiko Wirjoatmodjo, mengungkapkan aksi korporasi yang dialkukan Mitratel menjadi langkah tepat Telkom dalam menata portofolio bisnisnya. 

"IPO Mitratel merupakan IPO terbesar anak usaha BUMN dalam dua dekade terakhir. Apresiasi juga untuk Mitratel yang sudah menjadi perusahaan tower telekomunikasi terbesar di Indonesia yang memiliki 28.000 tower," ujarnya, Selasa (26/10/2021). 

Lebih lanjut, langkah IPO ini disebut dapat menciptakan integrasi optimal khususnya di bisnis infrastruktur telekomunikasi, sekaligus menciptakan BUMN yang semakin berdaya saing. Dengan begitu, IPO ini dapat memperkuat posisi Mitratel sebagai the best tower provider dalam industrinya yang independen dan siap mendukung operator seluler baik BUMN maupun swasta. 

Apalagi, Indonesia tengah menyambut era internet 5G. "Selanjutnya, diharapkan agar Mitratel dapat menggaet investor domestik juga mancanegara melalui kemitraan yang mampu menjadikan Mitratel memiliki daya saing di tingkat global," katanya. 

Tiko pun mengharapkan Mitratel dapat meningkatkan kapasitasnya dan melakukan kerja sama strategis dengan perusahaan-perusahaan raksasa teknologi di sektor telekomunikasi usai go public. Dengan demikian, perseroan bisa menciptakan nilai yang optimal bagi bangsa dan seluruh pemangku kepentingan. 

"Semoga bisa dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital dan mewujudkan Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi digital terbesar khususnya di asia pasifik pada tahun 2025," urainya. 

Lebih lanjut, mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) tersebut mengharapkan Telkom Group dapat terus memimpin industri digital dan meningkatkan perannya memanfaatkan kepemimpinan berbasis teknologi dan talenta digital yang mumpuni.  

(Pandu Gumilar, Haffiyan, Rinaldi Mohammad Azka, Lorenzo Anugrah Mahardhika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Febrina Ratna Iskana

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.