Bisnis, JAKARTA — Kondisi ekonomi yang menantang tahun ini bakal menjadikan langkah korporasi untuk global untuk menjajaki permodalan di pasar melalui aksi initial public offering (IPO) kian menantang. Meski demikian, gairah IPO diperkirakan tidak akan surut begitu saja.
Lembaga riset pasar Ernst & Young Indonesia Aksi IPO global sepanjang 2022 mengalami pembelokan tajam ke arah yang berlawanan, setelah pada 2021 sukses memecahkan rekor. Total IPO global tahun lalu mencapai 1.333 emiten, turun 45 persen secara tahunan (year-on-year/ YoY).
Sementara itu, jumlah dana yang dikumpulkan mencapai US$179,5 miliar, turun 61 persen YoY. Rata-rata nilai transaksi pasar juga menurun, seiring dengan rendahnya valuasi dan kinerja pasar saham yang lesu.
Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang mengalami penurunan tajam ini. Bahkan, aktivitas IPO di AS tahun lalu merosot ke posisi terendah dalam 13 tahun terakhir berdasarkan jumlah IPO, dan dalam 20 tahun terakhir berdasarkan nilai IPO.