Menanti Fleksibilitas APBN Tepis Kesulitan di Masa Krisis

Badan Anggaran DPR menilai tidak perlu memenuhi permintaan pemerintah. Ketiadaan ruang untuk menambah kuota BBM bersubsidi mendorong pemerintah pada dua pilihan, menaikkan harga dan membatasi pembelian BBM sesuai dengan target yang berhak mendapatkannya.

Saeno

4 Sep 2022 - 19.53
A-
A+
Menanti Fleksibilitas APBN Tepis Kesulitan di Masa Krisis

Diskresi anggaran dinilai diperlukan agar APBN bisa merespons kondisi kritis di masa depan./Antara

Bisnis, JAKARTA – Sebelum memutuskan untuk menaikkan harga BBM pada Sabtu (3/9/2022), pemerintah sempat meminta penambahan alokasi kuota BBM subsidi. Namun, Badan Anggaran DPR menilai tidak perlu memenuhi permintaan pemerintah. Ketiadaan ruang untuk menambah kuota BBM bersubsidi mendorong pemerintah pada dua pilihan, menaikkan harga dan membatasi pembelian BBM sesuai dengan target yang berhak mendapatkannya.

Mulanya, pemerintah butuh untuk menambah kuota BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar masing-masing sebesar 5,45 juta kiloliter dan 2,28 juta kiloliter. Namun, Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat berkeras menahan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi meski pemerintah telah meminta pelonggaran tambahan kuota sejak April 2022. 

Banggar malah meminta pemerintah menaikkan harga sejumlah komoditas energi menyusul posisi fiskal yang terhimpit hingga paruh kedua tahun ini. 

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menegaskan lembagannya tidak bakal menyetujui usulan pemerintah untuk menambah kuota BBM bersubsidi jenis Pertalite dan solar masing-masing sebesar 5,45 juta kiloliter dan 2,28 juta kiloliter pada akhir tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno
company-logo

Lanjutkan Membaca

Menanti Fleksibilitas APBN Tepis Kesulitan di Masa Krisis

Dengan paket langganan dibawah ini :

Tidak memerlukan komitmen. Batalkan kapan saja.

Penawaran terbatas. Ini adalah penawaran untuk Langganan Akses Digital Dasar. Metode pembayaran Anda secara otomatis akan ditagih di muka setiap empat minggu. Anda akan dikenai tarif penawaran perkenalan setiap empat minggu untuk periode perkenalan selama satu tahun, dan setelah itu akan dikenakan tarif standar setiap empat minggu hingga Anda membatalkan. Semua langganan diperpanjang secara otomatis. Anda bisa membatalkannya kapan saja. Pembatalan mulai berlaku pada awal siklus penagihan Anda berikutnya. Langganan Akses Digital Dasar tidak termasuk edisi. Pembatasan dan pajak lain mungkin berlaku. Penawaran dan harga dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Copyright © Bisnis Indonesia Butuh Bantuan ?FAQ
Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.