Bisnis, JAKARTA – Sektor apartemen dan kondominium masih mengalami tekanan yang cukup besar dan belum pulih akibat kondisi yang tengah oversupply dan hantaman pandemi Covid-19 yang belum usai.
Penjualan kondominium dan apartemen pada kuartal II/2022 masih menunjukkan tren yang relatif lemah. Dalam laporan terbaru yang dirilis konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia, di kuartal II tahun ini penjualan kondominium masih melambat di bawah 40 persen.
Padahal pada 2014, tingkat penjualan kondominium berada di angka 75 persen untuk seluruh produk yang ditawarkan di pasar. Setahun kemudian, tingkat permintaan tertekan dan berada di bawah angka 62 persen, tren tersebut berlanjut hingga beberapa tahun terakhir ini.
Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim mengatakan saat ini permintaan di pasar kondominium masih melanjutkan tren yang terlihat selama pandemi. Namun, dengan PPKM yang relatif lebih longgar, pengembang mulai terlihat aktif dalam melakukan kegiatan pemasaran offline seperti penyelenggaraan pameran dan seminar.