Bisnis, JAKARTA— Posisi cadangan devisa atau cadev Indonesia menyempit akibat jatuh tempo pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Bank Indonesia atau BI melaporkan cadev menyusut sebesar US$1,3 miliar dibandingkan dengan bulan sebelumnya menjadi Rp145,1 miliar pada Januari 2024.
Selain pembayaran utang, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pada Januari biasanya pemerintah menerbitkan obligasi global, namun tidak dilakukan pada tahun ini. Sehingga cadev semakin susut. Kendati sinyal penguatan masih akan terjadi pada semester kedua tahun ini.
“Kami memperkirakan cadangan devisa Indonesia tahun ini, terutama pada paruh kedua tahun 2024, didukung oleh peningkatan sentimen risk-on,” ujarnya, Kamis (8/2/2024).