Bisnis, JAKARTA – Di saat masih menjadi pengamat ekonomi, Sri Mulyani adalah salah seorang ekonom yang rajin mengingatkan soal moral hazard. Kini, di saat menjadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani ditantang membersihkan moral hazard yang terjadi di kementerian yang dipimpinnya.
Dalam bahasa yang sedikit popular, Kementerian Keuangan kini sedang menghadapi tantangan yang “ngeri-ngeri sedap”. Di ujung masa pemerintahan Presiden Jokowi, Kementerian Keuangan ditantang untuk bersih-bersih, mengeliminasi karyawan yang merusak reputasi.
Hal itu harus dilakukan jika ingin kredibilitas kementerian dan kepercayaan publik kembali tumbuh. Diakui atau tidak, setelah dua direktorat jenderal mendapat sorotan, citra kementerian keuangan sedang dipertaruhkan. Terlebih, 2023 merupakan tahun politik yang memungkinkan sedikit saja kesalahan bisa menjadi api yang membesar.
Sorotan terhadap Kementerian Keuangan bermula dari kasus anak seorang pejabat di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak. Kasus itu kemudian membuat sang pejabat diperiksa KPK terkait harta kekayaan dan transaksi keuangannya. Belum jernih persolan di Ditjen Pajak, muncul foto pejabat di Ditjen Bea Cukai yang dinlai pamer kekayaan.