Menawar Bunga Pinjaman Proyek Kereta Cepat dari China jadi 2%

China menawarkan bunga pinjaman sebesar 3,4 persen untuk proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung, sedangkan Menteri Luhut ingin menjadi 2 persen.

Jaffry Prabu Prakoso

10 Apr 2023 - 21.52
A-
A+
Menawar Bunga Pinjaman Proyek Kereta Cepat dari China jadi 2%

Rangkaian electric multiple unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat 5 Agustus 2022. /Dok. KCIC.

Bisnis, JAKARTA – Indonesia dan China masih melanjutkan proses negosiasi besaran bunga pinjaman untuk pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pemerintah China sudah bersedia untuk menurunkan bunga pinjaman yang akan disalurkan melalui China Development Bank (CDB) dari sebelumnya 4 persen.

Luhut mengatakan, saat ini pemerintah China menawarkan bunga sebesar 3,4 persen untuk dana pinjaman tersebut. Meski demikian, Luhut mengatakan pihaknya masih akan terus berupaya untuk menegosiasikan besaran bunga tersebut hingga ke kisaran 2 persen.


Foto udara proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (6/2/2023). Bisnis/Rachman


“Kemarin kita dapat offer bunga 3,4 persen, tetapi kita masih ingin lebih rendah lagi dan sedang didiskusikan,” kata Luhut dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Senin (10/4/2023).

Luhut melanjutkan bahwa besaran bunga pinjaman yang ditawarkan oleh China berada di bawah level yang ditawarkan oleh negara-negara lain. Menurutnya, Indonesia akan mendapatkan bunga sekitar 6 persen jika meminjam dari negara lain.

Baca juga: Meramu Tarif Kereta Cepat yang Pas dan Arahan untuk Pemda

Luhut juga menegaskan bahwa kesanggupan Indonesia dalam melunasi pinjaman tersebut jika nantinya besaran bunga yang disepakati tidak mencapai target yang diinginkan pemerintah. Dia menargetkan negosiasi terkait pinjaman ini dapat diselesaikan dalam beberapa pekan ke depan.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto mengatakan bahwa besaran bunga yang ditawarkan oleh China saat ini berada di bawah imbal hasl (yield) obligasi pemerintah AS atau US Treasury dengan tenor 30 tahun.

Baca juga: Menghubungkan KA Sulawesi hingga ke Pelabuhan dan Pabrik Semen

“Kalau dilihat sekarang, penawaran bunga dari China itu lebih rendah sekitar 0,2 persen dari yield obligasi pemerintah AS tenor 30 tahun,” tambahnya.


Adapun, berdasarkan data dari laman resmi Federal Reserve Bank yang diakses pada Senin (10/4/2023), tingkat imbal hasil obligasi AS dengan tenor 30 tahun terpantau pada level 3,54 persen. (Lorenzo Anugrah Mahardhika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Jaffry Prabu Prakoso

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.