Bisnis, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengklaim angka backlog kepemilikan rumah di 2023 mengalami penurunan di 2023 yakni 9,9 juta unit.
Hal itu merujuk data Survei Sosial Ekonomi (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, angka backlog kepemilikan rumah mengalami penurunan dari 2022 sebesar 10,51 juta menjadi 9,9 juta unit.
Dalam pemaparan Kementerian PUPR dalam Rakernas Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat pada pertengahan Desember tahun lalu, angka backlog terus mengalami tren penurunan. Di 2021, angka backlog berada di level 12,72 juta unit, menurun dari tahun 2020 yang berada di level 12,75 juta hunian.
Penghitungan data backlog perumahan menggunakan dua pendekatan yakni kepemilikan rumah dan kelayakan huni.