Bisnis, JAKARTA – Backlog kepemilikan rumah masih menjadi momok masalah yang harus diselesaikan untuk menuju Indonesia Emas pada 2045. Hasil Susenas BPS pada 2023, backlog kepemilikan rumah mengalami penurunan dari 12,75 juta menjadi 9,9 juta unit. Di sisi lain, prosentase jumlah rumah tangga yang tidak memiliki akses terhadap hunian yang layak mengalami penurunan dari sebesar 29,4 juta di tahun 2020 menjadi 26,9 juta rumah tangga.
Ditambah lagi, setiap tahunnya terdapat 700.000 hingga 800.000 unit rumah. Pemerintah sendiri menargetkan permasalahan backlog tuntas pada 2045 mendatang.
Saat ini, jumlah penduduk di Indonesia mencapai 278 juta jiwa dimana 56,03% tinggal di Pulau Jawa. Penduduk Indonesia diprediksi mengalami pertambahan 1,05% atau sekitar 2,7 juta per tahun atau setengah dari penduduk Singapura. Populasi pada 2045 diproyeksikan mencapai 345 juta jiwa dimana 53,87% bakal tinggal di Pulau Jawa.
Bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia ini akan berdampak pada tantangan hunian bagi masyarakat Indonesia akan lebih besar di masa depan. Hal itu karena 70% penduduk akan bermukim di perkotaan dan lahan yang semakin terbatas. Di sisi lain, sebesar 60% penduduk Indonesia memiliki upah di bawah Rp5 juta.