Bisnis, JAKARTA — Geliat bisnis rintisan atau startup vertikal cloud kitchen digadang-gadang makin menjadi tambang uang para raksasa aplikasi super, berbanding lurus dengan pola konsumsi masyarakat yang sudah terbiasa dengan layanan pesan antar makanan daring akibat pandemi Covid-19.
Sejalan dengan prospek tersebut, investor dan pemodal ventura diyakini makin tertarik menggelontorkan dana mereka ke startup berbasis cloud kitchen di Indonesia.
Peneliti ekonomi digital Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menyebut sepak terjang bisnis cloud kitchen tidak terlepas dari adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dari luring (take away, dine in) menjadi daring (memesan via aplikasi digital).
"Data Google, Temasek, Bain menunjukkan ada peningkatan permintaan layanan pesan antar makanan sebesar lebih dari 30 persen. Data lain menyebutkan minat terhadap bisnis food and beverages selama beberapa tahun terakhir juga meningkat," ujarnya, Rabu (17/11/2021).