Mencermati Sepak Terjang Inpex Garap Panas Bumi Indonesia

Tak tanggung-tanggung, Inpex melalui Inpex Geothermal mengakuisisi seluruh kepemilikan Engine atau 31,45 persen saham di PT Supreme Energy Rajabasa. Akuisisi itu sekaligus menandakan hengkangnya Engie dari portofolio panas bumi di Indonesia.

Ibeth Nurbaiti

8 Jan 2023 - 17.30
A-
A+
Mencermati Sepak Terjang Inpex Garap Panas Bumi Indonesia

Ilustrasi teknisi Star Energy Geothermal melakukan kegiatan Discharge Well atau uji produksi sumur di salah satu areal sumur produksi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Wayang Windu, Desa Margamukti, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/4/2021). Bisnis-Rachman

Bisnis, JAKARTA — Masuknya Inpex Corporation (Inpex) melalui anak usahanya Inpex Geothermal Ltd. untuk menggarap proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Tanah Air menandakan minat investasi di sektor energi terbarukan itu kian menarik.

Kendati masih ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi pemerintah dan pelaku usaha dalam upaya pengembangan pembangkit listrik berbasis panas bumi, nyatanya perusahaan energi asal Jepang terus memperkuat portofolio bisnisnya di sektor panas bumi Indonesia.

Baca juga: Ujian Konsistensi Pemerintah Mempercantik Investasi Panas Bumi

Setelah mengakusisi dua aset panas bumi Engie—perusahaan energi asal Prancis—di Muara Laboh dan Rantau Dedap pada 2022, Inpex kembali mengambil-alih porsi saham Engie di proyek panas bumi lainnya, yakni Rajabasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan Login Di Sini

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.