Bisnis, JAKARTA — Permintaan batu bara domestik dan regional yang diproyeksikan bakal tetap meningkat pada paruh kedua tahun ini memberi asa tinggi terhadap prospek emas hitam itu, meskipun sejumlah tantangan dan berbagai persoalan membuat pengusaha di dalam negeri ketar-ketir.
Dalam 3 tahun mendatang, produksi batu bara Indonesia setidaknya direncanakan masih akan tinggi. Terlebih, hingga kini mayoritas pembangkit listrik terutama di Asia Tenggara bahkan sangat mengandalkan batu bara sebagai sumber energinya. Hanya di Eropa dan Amerika Utara saja yang telah mengurangi penggunaan batu bara pada pembangkit listrik.
Tak heran jika pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyetujui rencana produksi batu bara Indonesia mencapai 2,74 miliar dari 587 perusahaan dalam 3 tahun mendatang.
Produksi jumbo batu bara dalam negeri itu diperoleh dari Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) Tahun 2024—2026 yang disampaikan oleh badan usaha pertambangan hingga 18 Maret 2024.