Menepis Senja Kala Batu Bara di Tengah Dorongan Transisi Energi

Batu bara masih menjadi sumber energi terbesar industri, terutama untuk pembangkit listrik, pembuatan baja, dan produksi semen. Itu sebabnya, Indonesia dinilai perlu mengkaji lebih dalam terkait dengan dampak yang ditimbulkan dari kebijakan transisi energi dengan meninggalkan penggunaan batu bara.

Ibeth Nurbaiti

17 Des 2023 - 16.30
A-
A+
Menepis Senja Kala Batu Bara di Tengah Dorongan Transisi Energi

Ilustrasi tambang batu bara. Sumber: Canva

Bisnis, JAKARTA — Tekad kuat pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemimpin global dalam transisi energi menjadi dilematis, terutama bagi kelangsungan industri batu bara di dalam negeri.

Kian kuatnya dorongan negara-negara di dunia untuk meninggalkan batu bara dan beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan rendah karbon membuat industri batu bara dihadapkan pada tekanan dan tantangan yang makin besar.

Di sisi lain, batu bara selama ini menjadi tulang punggung energi primer Indonesia, bahkan menjadi urat nadi pembangkit listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Hingga kini, kontribusi batu bara sebagai energi primer sistem kelistrikan di Indonesia mencapai 67%.

Namun, industri komoditas emas hitam itu kian terimpit karena dihadapkan pada kondisi yang sangat tidak menguntungkan. Dengan proyeksi turunnya konsumsi batu bara global secara signifikan sejalan dengan dorongan transisi energi, membuat harga komoditas itu ikut terseret bahkan kecenderungannya terus turun hingga kini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Nindya Aldila
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan login terlebih dahulu

BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.