Bisnis, JAKARTA – Konsep coworking space atau ruang kerja bersama menjadi populer beberapa tahun ke belakang sejalan dengan tumbuhnya perusahaan startup di Indonesia. Namun seiring pandemi Covid-19 meluas, konsep yang diartikan ruang kerja bersama ini juga terdampak oleh perusahaan yang menerapkan work from home (WFH).
Tekanan pada coworking space ini terus berlanjut seiring badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) startup sejak tahun lalu yang kerap terjadi. Hal ini berimbas pada bisnis coworking space karena banyak menyediakan layanan kantor atau tempat kerja bagi perusahaan startup.
Bisnis ruang kerja bersama atau coworking space masih berada diujung tanduk seiring dengan menurunnya permintaan ruang kantor di wilayah Jakarta. Beberapa perusahaan bahkan terpaksa menutup bisnisnya, salah satunya PT Evi Asia Tenggara dengan merek dagang Cohive yang ditetapkan pailit. Penetapan Cohive pailit ditetapkan pada 18 Januari 2023 di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Lantas, bagaimana sebenarnya prospek bisnis coworking space di 2023?
Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat tak memungkiri pandemi Covid-19 memberikan tantangan signifikan terhadap pelemahan performa sektor perkantoran termasuk coworking space. Namun, di akhir tahun 2022, secara umum sektor perkantoran mulai mengalami pemulihan.