Bisnis, JAKARTA — Utilitas manufaktur di Indonesia terus melembam, kendati industriawan makin percaya diri dengan tren pemulihan permintaan di dalam negeri. Berbanding lurus dengan lesunya produksi, kontribusi industri pengolahan terhadap PDB pun konstan loyo.
Kementerian Perindustrian mencatat rata-rata utilitas kapasitas industri sepanjang 2021 berada di angka 66,7 persen, meningkat dari awal 2021 yang sebesar 60,3 persen.
Di sisi lain, kontribusi manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional belum mampu kembali menembus 20 persen, meski masih menjadi yang tertinggi dibandingkan sektor usaha lainnya.
Pada 2015, industri manufaktur mencatatkan kontribusi sebesar 20,99 persen terhadap PDB, sebelum mengalami penurunan 4 tahun berturut-turut hingga 2019 yakni 20,52 persen, 20,16 persen, 19,86 persen, dan 19,62 persen.