Mengamankan Komitmen Investasi Pasir Kuarsa dari China

Presiden Jokowi mengamankan komitmen investasi dari China senilai US$11,5 miliar atau setara dengan Rp173,51 triliun untuk hilirisasi pasir silika atau kuarsa

Jaffry Prabu Prakoso

29 Jul 2023 - 16.11
A-
A+
Mengamankan Komitmen Investasi Pasir Kuarsa dari China

Petugas sedang mengecek kondisi panel surya. Pasir kuarsa merupakan salah satu bahan baku untuk panel surya. Bisnis/Himawan L. Nugraha.

Bisnis, JAKARTA — Presiden Joko Widodo atau Jokowi berhasil mengamankan komitmen investasi senilai US$11,5 miliar atau setara dengan Rp173,51 triliun (asumsi kurs Rp15.088 per dolar US$) dari perusahaan asal China, Xinyi International Investment Limited untuk pengembangan industri terintegrasi kaca dan panel surya di Rembang, Batam, Kepulauan Riau. 

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, komitmen investasi Xinyi itu bakal menggenjot upaya hilirisasi pasir silika atau kuarsa di dalam negeri untuk menjadi produk akhir kaca hingga panel surya mendatang. 

“Oleh-oleh paling paten. Hari ini Presiden menyaksikan penandatanganan MoU antara pemerintah Indonesia dengan Xinyi. Ini perusahaan terbesar di dunia pemain kaca dengan market share kurang lebih 26 persen,” kata Bahlil melalui keterangan pers secara daring, Jumat (28/7/2023).

Baca juga: Ladang Cuan Penghiliran Porang

Bahlil mengatakan, investasi jumbo perusahaan kaca dan panel surya itu menjadi kucuran dana lanjutan, setelah Xinyi lebih dahulu berinvestasi sebesar US$700 juta di KEK JIIPE, Gresik sebelumnya.

Investasi Xinyi di Rembang nantinya bakal menyerap tenaga kerja mencapai 35.000 orang. Harapannya investasi hilirisasi pasir kuarsa itu dapat meningkatkan nilai tambah berlipat untuk perekonomian nasional dan daerah. 



“Kita mulai dorong hilirisasi pasir kuarsa, output produknya hampir 95 persen untuk ekspor karena pasarnya luar negeri, pabrik kaca ini juga langsung membangun solar panel untuk kapasitas ekspor,” kata dia. 

Sebelumnya, Bahlil sempat mengatakan, pemerintah ingin menghentikan izin ekspor untuk bahan baku kaca dan panel surya, yakni pasir kuarsa seiring dengan komitmen hilirisasi komoditas mineral nonlogam tersebut. 

Baca juga: Rincian Aturan Turunan DHE yang Dikhawatirkan Pengusaha

Kendati demikian, Menteri ESDM Arifin Tasfrif mengatakan, kementeriannya masih mempelajari terkait dengan rencana larangan eskpor tersebut. Dia juga mengatakan bahwa pihaknya masih melihat data volume pasir kuarsa milik Indonesia yang keluar untuk tujuan ekspor. 

“Kita lagi pelajari berapa banyak pasir kita yang keluar [dari Indonesia],” kata Arifin saat ditemui di Jakarta, Rabu (26/7/2023). (Nyoman Ary Wahyudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Jaffry Prabu Prakoso

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.