Bisnis, JAKARTA – Inflasi belakangan menjadi kata-kata yang menghantui perekonomian global. Di dalam negeri, pemerintah Indonesia pun tak lepas perhatiannya atas kemungkinan terjadinya inflasi. Pasok kebutuhan dalam negeri, terutama bahan kebutuhan pokok, menjadi hal krusial apalagi menjelang Ramadan pada awal April dan Idulfitri di bulan Mei 2022.
Krisis geopolitik di eropa timur menimbulkan ancaman pada perekonomian dunia. Negara-negara berkembang, terutama yang tergantung pada impor gandum Ukraina paling depan menghadapi ancaman. Selain harga gandum yang meningkat, mereka juga dibayangi kelangkaan pangan.
Indonesia meski belum terdampak langsung krisis Kroasia, mulai mewaspadai risiko melonjaknya indeks harga konsumen. Pangkal soalnya sama, perang Rusia-Ukraina yang berpotensi mengerek tingkat inflasi serta mengganggu rantai pasok global.
Menurut Presiden Joko Widodo, perang Rusia-Ukraina menyebabkan inflasi pangan di sejumlah negara. Rusia mengalami inflasi sampai 12,3 persen, Amerika Serikat (AS) naik 6,9 persen, hingga Turki yang melejit 55 persen.