Bisnis, JAKARTA - Tantangan bagi geliat industri manufaktur bakal datang dari segala arah, baik internal maupun eksternal. Prospek resesi global, masih membanjirnya produk impor, dan kenaikan upah bakal menghantui kinerja sektor dengan kontribusi terbesar bagi pertumbuhan ekonomi ini.
Sejumlah tantangan telah siap menanti industri manufaktur pada tahun depan. Lesunya pasar ekspor utama seperti Amerika Serikat dan Eropa akibat guncangan ekonomi telah membuat pelaku usaha dalam negeri mulai kalang kabut.
Hal itu menjadi salah satu pemicu badai pemutusan hubungan kerja (PHK), seperti yang belum lama ini menimpa puluhan ribu tenaga kerja industri tekstil di berbagai daerah.
Dalam wawancara pada awal November, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmadja mengungkapkan buyer dari berbagai negara telah meminta dilakukan penundaan pengapalan barang hingga November sampai tahun depan.