Bisnis, JAKARTA - Penggunaan mobil listrik atau electric vehicle (EV) di perkotaan makin diminati seiring dengan kelebihan kendaraan setrum yang hemat dan praktis. Namun, terdapat berbagai kendala yang masih membayangi adopsi kendaraan jenis ini, seperti ketersediaan infrastruktur pengisian daya dan kepastian insentif bagi penggunanya.
Bagi warga Jakarta seperti Zefra (30), kendaraan listrik menjadi pilihan mobil kedua terbaik mengingat aturan ganjil genap tanpa merasa bersalah menambah polusi udara.
Dia mengaku tertarik karena mobil listrik dianggap jauh lebih hemat hingga Rp1 juta per bulan jika dibandingkan dengan menggunakan mobil BBM. Apabila baterainya berkapasitas penuh, mobil listriknya bisa digunakan untuk menempuh jarak lebih dari 250 km.
"Perawatannya juga enggak perlu spesial atau khusus. Lebih mudah saja," jelasnya.