Mengembalikan Jalur Positif KAI melalui Pengiriman Barang

Angkutan batu bara yang mengalami peningkatan bisa menjadi 'penyelamat' kinerja logistik KAI.

Jaffry Prabu Prakoso

7 Jan 2023 - 21.46
A-
A+
Mengembalikan Jalur Positif KAI melalui Pengiriman Barang

Bisnis, JAKARTA – Angkutan logistik PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dinilai bakal menjadi katalis pemulihan perusahaan perkeretaapian pelat merah itu. Apalagi kinerja angkutan logistik KAI pulih jauh lebih cepat dari lini bisnis perseroan lainnya.

Berdasarkan catatan KAI, kinerja angkutan barang per November 2022 sudah mencapai 52,6 juta ton. Volume itu naik 14,1 persen dari periode tahun lalu yakni 46,1 juta ton. Peningkatan tertinggi utamanya didorong oleh angkutan batu bara.

Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menilai pendapatan logistik menjadi penting saat KAI mengalami penurunan pendapatan di kala pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, kontribusi angkutan logistik terhadap keuangan perseroan perlu ditingkatkan.

Workshop Ngrombo Baperka, Jumat (25/12/2020), sebagai tindak lanjut telah tersambungnya jalur kereta dari sepur raya ke area workshop Ngrombo sekaligus secara teknis persinyalan juga telah dilakukan switch over, beberapa waktu lalu. /Kemenhub

"Jadi kontribusi logistik perlu lebih ditingkatkan, bukan saja dari angkutan batu bara, namun juga dari utilisasi optimal jalur Transjawa yang sudah double-double track," jelas Toto, dikutip Jumat (6/1/2023).

Menurut Toto, KAI perlu mampu mendorong pelaku usaha untuk beralih dari angkutan jalan (tol) ke angkutan rel (kereta barang).

Sebagai informasi, peningkatan tertinggi angkutan barang KAI Logistik pada 2022 didorong oleh batu bara, yang volumenya bertambah 5,8 juta ton atau naik 16 persen, dari 35,3 juta ton menjadi 41,1 juta ton.

Peningkatan juga terjadi pada angkutan peti kemas sebesar 687.000 ton atau naik 18 persen, dari 3,7 juta ton menjadi 4,4 juta ton.

Baca juga: Sedang Sering Telat, Ada Apa dengan KRL Jabodetabek?

VP Public Relations KAI Joni Martinus juga mencatat tren positif terjadi pada komoditas lain seperti CPO, BBM, semen, hingga retail.

Joni mengatakan bahwa komposisi angkutan barang KAI saat ini lebih didominasi untuk angkutan di Pulau Sumatra dengan angkutan batu baranya. Sebesar 85 persen dari total volume angkutan barang KAI ada di Sumatra yakni 44,7 juta ton.

Oleh karena itu, KAI akan terus berinovasi agar dapat meningkatkan volume dan kinerja angkutan barang menggunakan kereta api. Targetnya, kinerja angkutan barang KAI pada 2027 bisa mencapai volume sebesar 105 juta ton. 

Baca juga: Dapat PMN Rp3,2 T, KAI Pastikan Kereta Cepat Selesai Tepat Waktu

"Angkutan barang KAI hadir untuk dapat mendukung biaya logistik yang kompetitif dan mengurangi dampak eksternalitas seperti kemacetan, polusi, jalan-jalan yang rusak, serta meningkatkan daya saing global," jelasnya, Selasa (13/12/2022).

Pada perkembangan lain, angkutan barang KAI juga akan menjadi penyelamat perseroan dalam mengemban penugasan dari Negara, yakni Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB). Kementerian BUMN sebelumnya memaparkan wacana penguatan KAI dari sisi keuangan dengan salah satunya menaikkan tarif angkutan kereta batu bara. (Dany Saputra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Jaffry Prabu Prakoso

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.