Mengenal Jenis Gas Bumi, Apa itu LNG, LPG, dan CNG?

Gas alam atau gas bumi merupakan sumber energi yang berasal dari fosil tanaman, hewan, dan mikroorganisme yang tersimpan di bawah tanah selama ribuan bahkan jutaan tahun.

Ibeth Nurbaiti

9 Nov 2022 - 09.30
A-
A+
Mengenal Jenis Gas Bumi, Apa itu LNG, LPG, dan CNG?

Buruh pelabuhan memindahkan tabung gas LPG 3 kilogram untuk dikirim ke pulau-pulau disekitar Makassar di Pelabuhan Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (29/7/2022). PT Pertamina Patra Niaga mengatakan hingga Juni 2022 menyalurkan bahan bakar gas atau liquid petroleum gas (LPG) 3 kilogram sudah mencapai 93 persen dari kuota yang ditetapkan pada tahun ini. Di sisi lain, konsumsi LPG non subsidi hanya mencapai 7 persen. Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis, JAKARTA — Indonesia diproyeksikan mampu memenuhi seluruh permintaan gas di dalam negeri dari lapangan minyak dan gas bumi yang ada, bahkan dalam 10 tahun ke depan akan mengalami surplus gas hingga 1.715 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).

Hal itu sejalan dengan kian masifnya penemuan cadangan baru lapangan gas bumi di dalam negeri dalam beberapa tahun terakhir. Cadangan terbukti gas bumi di Indonesia, setidaknya mencapai 44,2 triliun kaki kubik (Tcf), menempati posisi terbesar keempat di Asia Pasifik.

Baca juga: Ketar-Ketir Menanti Pembeli LNG Bontang

Lantas, apa sebenarnya gas bumi? Apa pula yang dimaksud dengan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG), elpiji (liquefied petroleum gas/LPG), dan gas alam terkompresi (compressed natural gas/CNG)?

Mengutip laman resmi migas.esdm.go.id., gas alam atau gas bumi merupakan sumber energi yang berasal dari fosil tanaman, hewan, dan mikroorganisme yang tersimpan di bawah tanah selama ribuan bahkan jutaan tahun.

Gas bumi dapat langsung dialirkan melalui pipa dari lapangan gas setelah proses pemurnian untuk digunakan sebagai bahan bakar maupun bahan baku industri.

Baca juga: Perpanjangan Ekspor Gas ke Singapura, Peluang atau Ancaman?

Dikutip dari laman pertagas.pertamina, gas alam atau gas bumi sudah mulai dimanfaatkan sejak tahun 1960-an, dan sejak saat itu pula perusahaan gas di Indonesia mulai berkembang.

Pada 2015 Indonesia bahkan termasuk 10 besar negara di dunia yang menghasilkan gas alam terbanyak. Selain itu, Indonesia juga menempati urutan ketiga untuk negara yang memiliki sumber cadangan gas alam terbesar di Asia Pasifik setelah Australia dan China. 

Menurut catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Indonesia diperkirakan memiliki potensi cadangan gas alam sebesar 142,7 Tcf, dengan 100,36 Tcf cadangan gas alam yang telah terbukti dan cadangan potensial gas alam sebesar 42,36 Tcf. 

 

LNG

Gas alam cair atau LNG (liquefied natural gas) adalah gas metana dengan komposisi 90 persen metana (CH4) yang dicairkan pada tekanan atmosferik dan suhu -163 derajat celcius. Sebelum proses pencairan, gas harus menjalani proses pemurnian terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan senyawa yang tidak diharapkan seperi CO2, H2S, Hg, H2O, dan hidrokarbon berat.

Dengan adanya proses tersebut akan mengurangi volume gas menjadi lebih kecil 600 kali, sehingga membuat LNG mudah ditransportasikan dan dalam jumlah yang lebih banyak. 

Baca juga: Ekspor LNG Indonesia Mencapai 98,8 Kargo Kuartal III/2022

LNG ditransportasikan melalui kapal-kapal ke terminal-terminal LNG dan disimpan di tangki dengan tekanan atmosferik. Kemudian, LNG dikonversi kembali menjadi gas dan disalurkan melalui sistem transmisi.

 

LPG

Gas elpiji atau LPG (liquefied petroleum gas) merupakan gas bumi yang dicairkan dengan komponen utama propana (C3H8) dan butana (C4H10). 

Jika dikelompokkan berdasarkan jenisnya, LPG terbagi menjadi LPG propana, LPG butane, dan LPG campuran (mix) yang merupakan campuran dari kedua jenis LPG tersebut. 

Baca juga: Menyulap Sampah Jadi Sumber Energi Bersih di Kota Minyak

LPG didapat dari penyulingan minyak mentah atau dari kondensasi gas bumi dalam kilang pengolahan gas bumi.

Pencairan gas bumi menjadi LPG dimaksudkan untuk memecahkan masalah pengangkutan ke konsumen karena volume LPG jauh lebih kecil dari volume gasnya. Untuk mempertahankan gas LPG agar tetap cair pada suhu kamar, LPG harus disimpan dalam tangki bertekanan (pressurized tank). 

Beberapa jenis proses yang dapat digunakan untuk mengolah gas bumi sehingga diperoleh produk LPG, antara lain proses absorpsi dan kriogenik.

 

CNG 

Gas terkompresi atau CNG (compressed natural gas) adalah gas bumi yang dipampatkan pada tekanan tinggi sehingga volumenya menjadi sekitar 1/250 dari volume gas bumi pada keadaan standar. 

Tujuan pemampatan gas bumi adalah agar dapat diperoleh lebih banyak gas yang dapat ditransportasikan per satuan volume vessel. Tekanan pemampatan CNG bisa mencapai 250 bar pada suhu atmosferik. 

Baca juga: Ironi di Negeri Kaya Sumber Energi, Surplus Gas tetapi Impor

Dengan demikian, komposisi gas bumi yang akan dikirim ke konsumen melalui CNG harus sudah memenuhi spesifikasi gas komersial seperti batasan maksimum kandungan air, CO2, dan hidrokarbon berat. 

Selain itu, penyimpanan gas pada tekanan yang sangat tinggi mensyaratkan batasan yang ketat terhadap kandungan air dan hidrokarbon berat untuk mencegah terjadinya kondensasi dan pembentukan hidrat.

Baca juga: Manuver Pemda Menaikkan Harga LPG 3 Kg Berisiko

Seperti halnya pengangkutan gas bumi dalam bentuk LNG, pengangkutan gas bumi dalam bentuk CNG juga memerlukan fasilitas pengiriman dan penerimaan. Sampai saat ini, pengangkutan CNG yang dilakukan baru menggunakan trailer

Proses transportasi gas bumi dalam bentuk CNG memerlukan tiga jenis fasilitas yaitu fasilitas pengiriman (mother station), fasilitas transportasi, dan fasilitas penerimaan (daughter station).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.