Mengenal Produsen Makanan Ringan Berbahan Singkong yang Mendunia

Di era globalisasi ini, minat konsumen di Amerika dan Eropa terhadap makanan eksotis dan berkualitas tinggi semakin meningkat. Salah satu tren terbaru yang memikat hati konsumen adalah eksplorasi bahan makanan tradisional dari berbagai belahan dunia.

Yanita Petriella

7 Jun 2023 - 20.35
A-
A+
Mengenal Produsen Makanan Ringan Berbahan Singkong yang Mendunia

Salah satu pabrik PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI). /dok MAXI

Bisnis, JAKARTA – Akhir-akhir ini makanan sehat tengah menjadi tren. Kesadaran mengkonsumsi makanan sehat tidak hanya di Indonesia saja tetapi menjadi sebuah tren di dunia. 

PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI), produsen makanan ringan Maxi Sweet Potatoes, terus berkomitmen untuk menyediakan produk makanan yang sehat dan berkualitas tinggi. Produk-produk yang ditawarkan dibuat dengan standard keamanan pangan terketat di dunia. Pasar yang dibidik sangat niche mengikuti trend dunia yg mengarah kepada healthy snack.

Presiden Direktur PT Maxindo Karya Anugerah Sarkoro Handajani mengatakan salah satu keunggulan perseroan adalah menyediakan produk nabati yang cocok bagi mereka yang mengikuti pola makan vegetarian atau vegan. Produk nabati ini mengandung berbagai nutrisi penting seperti protein nabati, serat, dan vitamin yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi harian.

Dalam memilih makanan sehat, penting untuk memperhatikan label dan informasi nutrisi pada kemasan produk. Perseroan juga memberikan informasi yang jelas dan transparan mengenai nilai gizi dan bahan-bahan yang digunakan dalam produk mereka. Hal ini membantu konsumen dalam membuat pilihan.

Menurutnya, di era globalisasi ini, minat konsumen di Amerika dan Eropa terhadap makanan eksotis dan berkualitas tinggi semakin meningkat. Salah satu tren terbaru yang memikat hati konsumen adalah eksplorasi bahan makanan tradisional dari berbagai belahan dunia. 

“Kami berfokus pada eksplorasi umbi-umbian terbaik dari Indonesia, telah berhasil menarik perhatian konsumen di Amerika dan Eropa,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (7/6/2023). 

MAXI juga didapuk menjadi salah satu pelopor dalam pengenalan dan distribusi produk umbi-umbian asli Indonesia ke pasar internasional yang mengutamakan kualitas dan kesegaran bahan-bahan baku serta memastikan bahwa setiap produk melewati standar kualitas yang ketat. 

Dalam proses produksinya, perseroan menjaga keaslian dan khasiat umbi-umbian dengan mempertahankan metode tradisional sambil menggabungkannya dengan teknologi modern yang inovatif.

MAXI juga menjadi satu–satunya perusahaan di dunia yang mendapatkan sertifikat Rain Forest Alliance untuk produk makanan berbahan baku singkong. Sertifikat ini hanya diberikan untuk produk yang dihasilkan tanpa merusak lingkungan dan memberikan dampak social yang positif bagi masyarakat sekeliling 

“Selain itu, kami juga telah mendapatkan sertifikat TUV ISO 9001, BRCGS (Highest food safety standard in the world), GMP (good manufacturing process), Non GMO product, fasilitas gluten free, Kosher dan tentu saja halal dari MUI. Saat ini produk perseroan telah diekspor ke 27 negara didunia,” tuturnya.

MAXI bergerak di bidang makanan ringan berbahan dasar umbi-umbian tropis untuk tujuan ekspor seperti Amerika, Eropa, Australia dan China. Produk MAXI pertama kali hadir di Indonesia pada 1977, dimulai sebagai perusahaan bisnis rumahan di Bogor. Bisnis MAXI sejak didirikan berfokus kepada produksi makanan ringan dengan kualitas premium berbahan dasar umbi-umbian seperti talas, ubi merah, dan ubi ungu.

Baca Juga: Prospek Saham MAXI, Calon Emiten Produsen Keripik Kentang
 


Melantai Bursa Saham

MAXI menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham dengan target dana segar hingga Rp110 miliar. MAXI akan menerbitkan 1 miliar saham biasa atas nama, atau maksimal 10,41 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Nilai nominal saham adalah Rp10 per saham.  

Berdasarkan prospektus, saham yang diterbitkan MAXI terdiri atas dua jenis yakni sebanyak 450 juta saham merupakan saham baru, dan sisanya 550 juta saham merupakan saham divestasi. Seluruh saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan rentang harga penawaran Rp100— Rp110 per saham. 

Alhasil perseroan berpotensi mengantongi dana IPO maksimal Rp110 miliar. MAXI berencana menggunakan seluruh dana yang diperoleh dari IPO untuk modal kerja. Adapun modal kerja yang dimaksud berkaitan dengan pembayaran untuk pembelian bahan baku baik bahan baku langsung maupun bahan baku pembantu, upah tenaga kerja, biaya penjualan dan pemasaran, biaya perawatan dan utilitas serta biaya untuk keperluan kantor.

Sarkoro menuturkan langkah IPO menunjukkan komitmen perseroan dalam transformasi bisnis memperluas kegiatan bisnis, dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadikan Perseroan menjadi perusahaan yang transparan dan lebih profesional serta memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berinvestasi guna mendorong kesuksesan perseroan.

Dalam beberapa tahun terakhir, perseroan telah menunjukkan pertumbuhan yang kuat dan konsisten di pasar ekspor. Produk-produk inovatif dan berkualitas tinggi yang mereka tawarkan telah mendapatkan pengakuan luas dari konsumen dan menciptakan pangsa pasar yang solid. 

“Dengan bekal fondasi yang kuat ini, kami merasa bahwa saatnya telah tiba untuk melangkah ke tingkat berikutnya dalam perjalanan bisnis,” ucapnya. 

Melalui IPO, perseroan berencana untuk menjual sebagian saham perusahaan kepada publik. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi investor untuk memiliki bagian dari perseroan yang memiliki potensi pertumbuhan dimasa mendatang dan eksposur terhadap industri makanan dan minuman yang terus berkembang di Indonesia.

Menurutnya, rencana IPO ini memberikan banyak manfaat, baik bagi Perseroan maupun para investor publik. Bagi perseroran, IPO akan membuka akses modal tambahan yang diperlukan untuk mendukung ekspansi perusahaan, meningkatkan kapasitas produksi, memperluas jaringan distribusi, serta melakukan investasi dalam penelitian dan pengembangan produk baru.

Sementara itu, bagi investor publik, dengan IPO akan memberikan peluang untuk berinvestasi dalam perseroan yang memiliki pertumbuhan yang solid dan prospek yang cerah. 

“Memiliki kinerja keuangan yang positif dan reputasi yang kuat di pasar, Perseroan menawarkan potensi keuntungan jangka panjang kepada para investor,” katanya. 

Dia menilai rencana perseroan untuk melakukan IPO menandai langkah penting dalam perjalanan bisnis perseroan. IPO akan memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk berpartisipasi dalam keberhasilan perusahaan dan menjadi bagian dari pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia. 

“Dengan kualitas produk yang tinggi, dan komitmen pada inovasi, Perseroan diharapkan dapat mencapai kesuksesan yang lebih besar melalui rencana IPO ini,” ujar Sarkoro.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Yanita Petriella

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.