Free

Mengenal Rempah Termahal di Dunia yang Ada di Indonesia

Dengan banyaknya manfaat dari rempah yang bisa digunakan sebagai bumbu makanan, perisa, pengawet, hingga bahan obat-obatan, membuat sejumlah rempah mempunyai harga yang sangat mahal.

Ibeth Nurbaiti

13 Agt 2023 - 13.22
A-
A+
Mengenal Rempah Termahal di Dunia yang Ada di Indonesia

Di Indonesia terdapat sekitar 25 jenis rempah-rempah yang dikenal masyarakat, seperti kunyit, pala, kayu manis, cengkeh, jahe, saffron, kapulaga, kemukus, secang, dan kemiri. Sumber: kemenparekraf.go.id

Bisnis, JAKARTA — Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, tak terkecuali rempah-rempah yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Saking banyaknya tanaman beraroma itu di Tanah Air, sejumlah rempah termahal di dunia pun bahkan bisa dengan mudah ditemukan di Indonesia.

Tak heran jika pada zaman penjajahan dahulu, berbagai negara di dunia sangat berambisi untuk berburu dan menguasai rempah-rempah yang ada di Indonesia. Dengan banyaknya manfaat dari rempah yang bisa digunakan sebagai bumbu makanan, perisa, pengawet, hingga bahan obat-obatan, membuat sejumlah rempah mempunyai harga yang sangat mahal.

Seperti dilansir dari Wealthy Gorilla yang dikutip dataindonesia, saffron menjadi rempah-rempah paling mahal di dunia, yang bisa dijual dengan harga US$2.336 atau Rp34,86 juta (kurs Rp14.922,7/US$) per pon. 

Baca juga: Mengembalikan Popularitas Rempah Nusantara ke Pasar Dunia

Mahalnya harga saffron karena dibutuhkan 75.000 tangkai bunga untuk membuat sekitar 454 gram rempah-rempah tersebut. Selain itu, proses pemetikannya harus dilakukan secara manual. 

Rempah termahal selanjutnya adalah Mahlab yang berada di posisi kedua dengan harga jual US$716 per pon. Mahlab merupakan rempah-rempah yang sering digunakan dalam makanan penutup di Timur Tengah. 

Rempah-rempah termahal ketiga adalah kacang vanili yang dijual seharga US$566 per pon. Kemudian, adas organik dan pippali sama-sama dijual seharga US$416 per pon. Sementara itu, Kapulaga dibanderol seharga US$266 per pon, disusul merica Guinea dan biji jintan hitam dijual masing-masing seharga US$250 per pon.


Dikutip dari ditpsd.kemdikbud, di Indonesia terdapat sekitar 707.000 tanaman, termasuk rempah-rempah. Sementara itu, ada sekitar 25 jenis rempah-rempah yang dikenal masyarakat, seperti kunyit, pala, kayu manis, cengkeh, jahe, saffron, kapulaga, kemukus, secang, dan kemiri. Selain itu, ada juga serai, kencur, daun ketumbar, biji ketumbar, kluwek, lengkuas, bunga lawing, lada, vanili, andaliman, adas, daun salam, asam jawa, dan jinten.

Di Nusantara, banyak suku-suku Indonesia yang masih menggunakan rempah-rempah ataupun jamu untuk menjaga kesehatan anggota sukunya. Contohnya di Riau Jambi ada sekitar 426 spesies tumbuhan yang telah digunakan sebagai obat oleh masyarakat suku Melayu tradisional yaitu Suku Talang Mamak dan anak dalam. Kemudian, di Tasikmalaya ada 188 jenis tumbuhan yang telah digunakan sebagai obat.

Baca juga: Meniti Jalan Pengembangan Obat Tradisional Menjadi Obat Modern

Kemudian di Surakarta karena ini kerajaan Mataram banyak sekali yang digunakan yaitu ada sekitar 1.734 ramuan dari bahan alam. Kemudian di Kalimantan ada minimal 4000 spesies tumbuhan dapat digunakan sebagai obat, di Sulawesi Tenggara ada 449 jenis tumbuhan obat digunakan masyarakat dalam bentuk puluhan ramuan, dan di Maluku Selatan ada 216 jenis tumbuhan obat dimanfaatkan masyarakat. Sementara di NTB ada 40 jenis tumbuhan digunakan sebagai obat oleh masyarakat Taman Nasional Gunung Rinjani.

Lalu, bagaimana persebaran kapulaga di Indonesia yang masuk dalam daftar rempah termahal di dunia?

Baca juga: Potensi Ekspor Rempah-Rempah Kian Merekah

Dikutip dari lindungihutan, kapulaga (ammomum cardamomum) merupakan tanaman rempah yang banyak ditanam masyarakat karena bernilai ekonomi tinggi dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. 

Di Indonesia terdapat dua jenis kapulaga yang dibudidayakan, yaitu kapulaga jawa (ammomum cardamomum) dan kapulaga seberang (elettaria cardamomum) yang berasal dari India. Kapulaga sering digunakan oleh masyarakat sebagai obat dan rempah-rempah yang berasal dari kandungan minyak esensial tanaman ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.