Bisnis, JAKARTA - Lonjakan harga pangan dan berbagai kebutuhan lainnya, hingga pemutusan hubungan kerja atau PHK, berisiko terjadi setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Keputusan pemerintah menetapkan harga baru terhadap BBM mendapat reaksi beragam di kalangan masyarakat. Eksekutif menyebut upaya ini sebagai tanggapan atas jebolnya anggaran negara menopang subsidi BBM di tengah lonjakan di pasar global.
Selain menyebabkan kenaikan harga atau biaya di berbagai sektor, lonjakan energi berpeluang mengganggu daya beli masyarakat. Ditambah lagi bayang-bayang pemutusan hubungan kerja (PHK) bakal menghantui para pekerja.
Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat menilai dari berbagai dampak yang muncul, kenaikan harga pangan dinilai paling berisiko karena akan menjadi beban besar bagi masyarakat.