Bisnis, JAKARTA — Saham PT Unilever Indonesia Tbk. pernah menjadi saham primadona di pasar modal Indonesia. Saham emiten berkode UNVR ini pun kerap kali menjadi rujukan pilihan utama bagi strategi value investing. Namun, kinerjanya yang melemah akhir-akhir ini menjadikan pamornya meredup.
Sejak pertama kali melantai di pasar modal Indonesia pada 11 Januari 1982, saham UNVR relatif terus menguat. Memasuki dekade 2000-an, kenaikan harga saham UNVR makin mencolok. Puncak penguatan saham UNVR adalah pada 29 Desember 2017 di level Rp11.180.
Namun, sejak saat ini, saham UNVR terus melemah. Hari ini, Kamis (24/2), saham UNVR ditutup di level Rp3.690, turun 3,40 persen dibanding level penutupan kemarin. Sepanjang tahun ini, saham UNVR sudah turun 10,22 persen. Jika dibanding level tertingginya tersebut, UNVR sudah anjlok 67 persen.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetyo mengatakan penurunan harga yang tajam pada UNVR ini terjadi karena valuasi saham yang tinggi cenderung diikuti dengan kinerja keuangan UNVR yang terkesan stagnan. Namun, perusahaan tetap berpeluang untuk membalik kinerja.