Mengintip Rencana Ekspansi Masif Bisnis Properti Vasanta Group

Dalam lima tahun mendatang, Vasanta Group membidik pertumbuhan portofolio aset menjadi Rp10 triliun. Adapun sejak 7 tahun berdiri, Vasanta mengalami pertumbuhan aset sebesar 5 kali lipat menjadi Rp5 triliun di 2023.

Yanita Petriella

13 Sep 2023 - 00.29
A-
A+
Mengintip Rencana Ekspansi Masif Bisnis Properti Vasanta Group

Proyek Vasanta Group di Labuan Bajo. /dok Vasanta

Bisnis, JAKARTA – Vasanta Group menjadi salah satu pengembang muda yang ekspansif. Berdiri sejak 2016 hingga kini, Vasanta Group mengalami pertumbuhan aset sebesar 5 kali menjadi Rp5 triliun.  

Dalam lima tahun mendatang, Vasanta membidik pertumbuhan portofolio aset menjadi Rp10 triliun. Adapun nilai aset tersebut termasuk dari PT Pakuan Tbk (UANG) yang saat ini tengah menggarap proyek Shila at Sawangan yang merupakan bagian dari Eco Town di Depok.

Selama 7 tahun di Indonesia, Vasanta Group masif dalam menggarap sejumlah proyek dengan kepemilikan lahan seluas 500 hektare. Adapun proyek yang tengah digarap yakni Vasanta Innopark, Saumata Premier, Eco Town Sawangan, Shila at Sawangan, Hotel Nawa di Waecicu Labuan Bajo, Mawatu Labuan Bajo dan Daan Mogot Distribution Center Jakarta Barat.

Vasanta Innopark merupakan proyek hunian di kawasan industri MM2100, Cikarang Barat, yang merupakan hasil dari kolaborasi anak usaha Mitsubishi Corporation asal Jepang PT Diamond Development Indonesia dengan total nilai investasi proyek sekitar Rp20 triliun. 

Vasanta Innopark ini terintegrasi dengan total luas keseluruhan mencapai 100 hektare dan menjadi central business district (CBD) pertama di Cikarang Barat. Pembangunan Vasanta Innopark dilakukan dalam beberapa tahap sejak 2018 dimana tahap pertama di atas lahan seluas 12 hektare yang terdiri dari apartemen, apartemen servis, kondominium, pusat belanja, ruko, menara perkantoran, dan hotel bintang empat. 

Vasanta juga membangun apartemen Saumata Premier di Alam Sutera yang bekerja sama dengan Lotte E&C dan PT Premier Qualitas Indonesia dengan nilai gross development value (GDV) Rp2 triliun. 

Baca Juga: Lotte Land & Vasanta Kembangkan Eco Town Pusat Bisnis Baru di Depok


Proyek Shila at Sawangan. (dok Vasanta Group)


Selain memiliki proyek di koridor barat dan timur Jakarta, Vasanta Group juga melirik kawasan selatan Jakarta yakni Sawangan Depok dengan menggarap proyek Eco Town dan Shila at Sawangan. Eco Town merupakan township modern dengan konsep mixed used development dengan luas lahan 102 hektare yang terdiri Shila at Sawangan, The Shoppes, dan area komersial lain termasuk mal. Dalam membangun Shila at Sawangan ini, Vasanta Group berkolaborasi dengan Mitsubishi Corporation (MC), dengan anak Perusahaannya PT. Diamond Development Indonesia.

Vasanta Group melalui unit usahanya, PT Pakuan Tbk (UANG) kembali menggandeng Lotte Land Indonesia untuk berkolaborasi membangun proyek komersial dan residensial Eco Town Sawangan. Adapun nilai investasi proyek Eco Town Sawangan ini mencapai Rp1,1 triliun.

Vasanta juga menggandeng Sanusa Medika dalam membangun rumah sakit (RS) internasional pertama di kawasan Eco Town Sawangan, Depok, Jawa Barat yang telah dimulai pembangunannya dan ditargetkan bisa beroperasi pada kuartal I tahun 2025. Sanusa Medika merupakan perusahaan joint venture yang didirikan pada 2020 antara perusahaan kesehatan Australia Aspen Medical dan Docta bekerja sama dengan BUMD Jawa Barat PT Jasa Sarana. 

Untuk melengkapi keberadaan Rumah Sakit Internasional Aspen Medical Hospital Depok, Vasanta Group dan Lotte Land Indonesia sedang mengembangkan sebuah distrik komersial bernama Sinsa District, yang akan berlokasi tepat di sebelah rumah sakit Aspen Medical Hospital Depok.

Baca Juga: Vasanta & Sanusa Garap Medical Tourism Pertama di Depok


Selain di kawasan Jabodetabek, Vasanta juga tengah ekspansi membangun proyek properti di kawasan destinasi super prioritas Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Di Labuan Bajo, Vasanta memiliki 2 proyek yakni Nawa Hotel dan kawasan town center komersial Mawatu. 

Vasanta membenamkan dana sebesar Rp500 miliar untuk pembangunan hotel bintang lima bernama Nawa di kawasan Waecicu Labuan Bajo. Saat ini, progres pembangunan Nawa Hotel Labuan Bajo mencapai sebesar 70 persen dan ditargetkan dapat beroperasi pada Maret 2024.

Vasanta juga membangun town center area bernama Mawatu di atas lahan seluas 12 hektare dengan investasi senilai Rp800 miliar. Proyek town center Mawatu ini akan dibangun dalam kurun waktu 6 tahun dan dilakukan dalam 2 tahap. Pada tahap pertama, pembangunan telah dimulai sejak akhir tahun lalu di atas lahan seluas 6 hektare yang ditargetkan selesai pada 2024. Vasanta membangun beach club, hotel dengan 130 kamar, commercial village, staff housing, jetty, dan pembuatan pantai untuk publik. Kemudian di tahap kedua, Vasanta juga berencana membangun vila sebanyak 71 unit menghadap ke laut dan hotel terapung di atas laut dengan dikelilingi hutan mangrove.

Vasanta juga tengah menggarap proyek Daan Mogot Distribution Center Jakarta Barat seluas 2,5 hektare yang ditargetkan beroperasi pada 2024.


Proyek Mawatu Labuan Bajo. (dok Vasanta Group)


Chairman Vasanta Group Agnus Suryadi mengatakan pencapaian proyek yang dikembangkan perusahaan saat ini tak terlepas dari sejumlah strategi seperti teknologi dan inovasi desain serta praktik keberlanjutan juga diterapkan dalam menciptakan properti yang khas dan melebihi ekspektasi pasar.

Menurutnya, pengembang properti harus mampu membaca situasi, terutama yang berkaitan dengan ekonomi makro dan arah kebijakan pemerintah. Selain itu, peningkatan pertumbuhan bisnis Vasanta Group juga karena menjalin kemitraan strategis dengan para pemimpin industri properti.

“Saat pemerintah menggarap infrastruktur koridor timur, kami juga turut bangun proyek Vasanta Innopark. Kemudian saat pandemi dimana pada tiarap kami banyak lakukan investasi lahan atau landbanking. Kami buat proyek yang nilainya lebih suistainable sehingga pertumbuhan cepat,” ujarnya, Selasa (12/9/2023).

Dalam lima tahun mendatang, Vasanta mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) mencapai Rp10 triliun. Alokasi ini seiring dengan target portofolio aset yang akan mencapai Rp10 triliun pada 2028 mendatang. 

Adapun dana capex itu berasal dari pinjaman perbankan, penjualan atau dana konsumen, dan aksi korporasi. Ketiga hal tersebut merupakan upaya untuk memperkuat struktur finansial.

Agnus optimistis rencana proyek yang akan dilakukan Vasanta Group mendatang akan berjalan lancar sehingga menghasilkan pertumbuhan signifikan.

“Kami melakukan suistainable growth makanya kami lakukan kemitraan tidak hanya dengan investor tetapi juga konsumen dari penjualan, strategi marketing untuk pendanaan organik. Jadi, tidak hanya mengandalkan pinjaman atau hutang perbankan. Kami juga lakukan aksi korporasi untuk memperkuat pendanaan,” tuturnya. 

Executive Director Vasanta Group Erick Wihardja berpendapat proyek-proyek besar yang dikembangkan Vasanta Group sangat erat kaitannya kepercayaan para investor untuk menanamkan modalnya. Untuk itu, Vasanta Group menguatkan strategi dengan komunikasi yang terbuka dan jujur kepada para investor, terus melakukan pembaruan berkala, dan pelaporan keuangan yang transparan, sehingga investor selalu terinformasi dengan baik.

Bagi perusahaan, investor merupakan mitra jangka panjang. Oleh karena itu, sangat penting membina hubungan yang kuat, menjaga transparansi, dan menyelaraskan tujuan dengan para investor. Hal ini diperlukan skenario saling menguntungkan yang membuka jalan untuk pencapaian perusahaan.

“Secara internal, kami terus melakukan perbaikan sehingga kinerja perusahaan dapat optimal, dan mampu memberikan hasil yang diharapkan oleh para investor,” katanya.

Dalam membidik proyek, Vasanta melirik lokasi yang belum banyak dikembangkan dan bahkan jarang dikembangkan oleh pengembang lainnya. Erick mencontohkan salah satunya proyek Eco Town dan Shila at Sawangan dimana kala itu belum banyak pengembang menggarap properti di lokasi tersebut.

“Dalam 5 tahun mendatang kami memiliki plan, kalau bisa growing sampai dengan saat ini, kami yakin bisa menjadi double pertumbuhan asetnya untuk seluruh group. Saat ini, kami sedang menjajaki beberapa proyek baru, dan semangat kolaboratif yang telah menjadi bagian dari DNA kami akan terus menjadi pilar utama dalam membawa proyek-proyek baru ini,” ucapnya.

Baca Juga: Manuver Gesit Vasanta Group Masif Bangun Proyek Properti Kakap

Jajaran Direksi Vasanta Group di depan maket proyek Labuan Bajo. (dok Vasanta Group)



Masif Bangun Proyek

Dalam kesempatan yang sama, CEO Vasanta Group Nicholas Hum menuturkan saat ini Vasanta Group memiliki proyek properti di 4 wilayah Indonesia. Ditargetkan dalam lima tahun mendatang, perusahaan dapat menggarap proyek properti di 10 hingga 15 kota besar di Indonesia.

“Ini akan memperkuat DNA kami sebagai pengembang nasional di masa mendatang,” ujarnya. 

Adapun salah satu proyek yang tengah dipersiapkan Vasanta Group yakni membangun hotel bintang empat di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Rencana pembangunan hotel di IKN saat ini masih dalam tahap proses perizinan. Hotel tersebut akan berdiri di atas lahan seluas 7.000 meter persegi. Adapun saat ini progres rencana pembangunan hotel tersebut dalam proses perizinan.

“Sekarang belum ada very final groundbreaking apa ya. Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah dalam membangun proyek hotel di IKN. Kami percaya dengan proyek IKN ini dan support pemerintah dalam pembangunan ibu kota baru,” tutur Nicholas. 

Executive Director Vasanta Group Denny Asalim menambahkan selain di IKN, Vasanta juga tengah menyiapkan proyek township anyar di Walini, Kabupaten Bandung dan kawasan industri di Jawa Barat. Vasanta juga tengah membidik proyek properti di kawasan pariwisata timur Indonesia lainnya selain Labuan Bajo. 

“Di kuartal ini hingga akhir tahun menjadi masa penting bagi Vasanta untuk dapat mencapai target aset Rp10 triliun karena ada beberapa proyek yang kami tengah siapkan seperti di Jawa Barat, kemudian, kami tengah eksplor di timur Indonesia selain Labuan Bajo untuk memperkuat pariwisata karena potensi alam Indonesia besar,” ucapnya. 

Pihaknya optimistis Vasanta bisa berkembang dan tumbuh karena tak lepas sejumlah strategi yang telah diterapkan, terutama dalam melakukan ekspansi bisnis. Denny menuturkan terdapat sejumlah prinsip yang dilakukan Vasanta yakni kolaborasi, inovasi, gesit, dan visi. 

“Kami terus berkolaborasi agar proyek tersebut bisa cepat selesai. Tentu dalam mencari lokasi, kami melihat opportunity, peluang, kami jarang bermain di kawasan yang sudah ramai. Kami selalu prudent sehingga dalam menyiapkan proyek ada  sejumlah plan A, B, dan C,” kata Denny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Yanita Petriella

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.