Bisnis, JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) melalui anak usahanya PT Energi Primer Indonesia terus berupaya memperkuat rantai pasok biomassa sebagai pengganti batu bara (co-firing) pada pembangkit listrik tenaga uap, salah satunya melalui kolaborasi dengan sejumlah perusahaan swasta.
Hal itu sejalan dengan kebutuhan pasokan biomassa PLN yang diperkirakan mencapai sekitar 1,05 juta ton pada tahun ini, dan diproyeksikan bakal terus meningkat hingga 10 juta ton pada 2025.
Baca juga: Menepis Tantangan Co-Firing Biomassa untuk PLTU Batu Bara
Baru-baru ini, perusahaan setrum pelat merah itu meneken kontrak kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan PT Energy Management Indonesia dan PT Alpha Rizki Teknologi terkait dengan pengembangan dan pengelolaan biomassa.