Keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB) menjadi lesson learn yang perlu dikaji terkait dengan daya tahan pasar surat utang di Indonesia. Terlebih pasar surat utang Indonesia masih rentan tekanan lantaran agresivitas kebijakan moneter bank sentral AS, Federal Reserve.
Credit default swap (CDS) pasar surat utang 5 tahun Indonesia telah melampaui 100 hanya dalam hitungan hari. Semakin tinggi angka CDS, meningkat pula risiko surat utang di negara bersangkutan.
Berdasarkan data Bloomberg, CDS Indonesia menyentuh level 92,51 pada Rabu (1/3). Akibat isu kebangkrutan SVB, CDS Indonesia naik ke level 100,22 pada Jumat (10/3). Namun, pada Senin (13/3), CDS Indonesia melandai ke level 100,15. Pada kondisi normal, sebelum pandemi Covid-19, pergerakan CDS 5 tahun sempat menyentuh kisaran 50.
Kejatuhan SVB sebenarnya dapat menaikkan CDS Indonesia kembali ke level di atas 100 pada Jumat pekan lalu, akibat potensi bank run di AS.