Bisnis, JAKARTA – Pemerintah tengah menggeber rayuan manis kepada sejumlah negara untuk berinvestasi dalam pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Hal itu dikarenakan hingga saat ini belum ada realisasi investasi swasta di IKN Nusantara.
Terlebih, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap agar pada 17 Agustus 2024 peringatan HUT ke-79 RI dapat diselenggarakan di halaman Istana Kepresidenan yang berada di IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Bahkan, Jokowi menekankan agar pada Agustus 2024 IKN sudah menjadi sebuah kota modern yang hidup.
Pemerintah membutuhkan uluran tangan dan bahu membahu dari investor dan juga pengembang. Pasalnya, total kebutuhan anggaran IKN Nusantara mencapai Rp466 triliun yang terdiri sebesar 20 persen dipenuhi melalui APBN, sedangkan 80 persen sisanya diupayakan melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha (KBPU) serta swasta.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku sampai saat ini belum ada realisasi investasi IKN dari pihak swasta. Kebanyakan investasi baru yang masuk mentok hanya berupa komitmen letter of intent (LOI). Penyebab masih banyaknya investor yang belum merealisasikan investasinya di IKN karena masalah tanah. Para investor menilai bahwa skema pembelian tanah di IKN masih belum jelas. Selain itu, para investor masih menunggu proses land clearing atau pemberesan lahan yang jadi area IKN.