Bisnis, JAKARTA — Mimpi pemerintah untuk membangun pembangkit listrik bertenaga energi baru terbarukan (EBT) skala besar, terutama yang bersumberkan energi surya masih jauh dari kenyataan. Sejumlah tantangan masih mengadang, terutama menyangkut kejelasan 'aturan main' jual beli listrik tenaga surya.
Selain itu, juga ada persoalan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) modul surya yang dinilai menghambat tumbuhnya industri pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Tak heran, jika hingga kini nyala PLTS di Tanah Air masih redup.
Pengoperasian PLTS Terapung Cirata di Purwakarta, Jawa Barat oleh Presiden RI Joko Widodo pada Kamis (9/11/2023) yang diharapkan menjadi milestone bagi akselerasi pengembangan dan pemanfaatan energi bersih, bahkan juga belum mampu melecut pertumbuhan industri energi surya di Tanah Air.
Padahal, dengan potensinya yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan di Indonesia, pembangkit listrik tenaga surya bisa dibilang dapat menjadi andalan untuk menopang pertumbuhan pada tahun ini.