Bisnis, JAKARTA – Hingga saat ini investor asing belum merealisasikan komitmen investasi pembangunan proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Padahal, merujuk data Badan Otorita IKN, surat minat investasi atau letter of intent (LOI) di IKN mencapai 323 hingga periode November 2023 dimana sebesar 45% atau 135 surat berasal dari investor asing. Pembangunan IKN akan banyak mengandalkan dana dari investor dimana porsi pembiayaan IKN dari swasta mencapai 80% dan sisanya 20% menggunakan APBN.
Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan pihaknya akan selektif dalam memilih investasi swasta yang masuk ke IKN. Tujuannya, agar investasi tersebut tidak membebani keuangan negara karena pengembalian investasi yang besar.
Oleh karena itu, OIKN akan terus mencari investor-investor yang cocok, baik dari segi harga, dan skema pengembalian investasinya yang tidak membebani dan tentu saling menguntungkan. Pihaknya tak menampik dalam proses negosiasi investasi pemerintah dengan calon investor asing yang akan masuk ke IKN berlangsung sengit.
“Yang namanya investasi itu bisa deal atau no deal. Jangan heran juga kalau ada yang enggak ketemu ya investor asing. Tidak ketemu itu karena kita enggak mau ngobral. Nanti tiba-tiba mahal sekali kita harus angsurnya, kita tidak mau memberatkan nanti masyarakat dan negara ke depannya,” ujarnya dikutip Jumat (8/12/2023).