Bisnis, JAKARTA – Jalan tol telah menjadi infrastruktur konektivitas yang penting bagi masyarakat karena mempercepat waktu tempuh perjalanan. Namun demikian, pengemudi harus membayar tol saat melintasinya. Oleh sebab itu jalan tol memiliki sebutan lain yaitu jalan bebas hambatan berbayar.
Sebentar lagi, tepatnya di bulan Maret, Pemerintah dalam hal ini Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan melakukan uji coba transaksi jalan tol nontunai tanpa sentuh (nirsentuh) atau multi lane free flow (MLFF). Uji coba transisi sistem transaksi MLFF kembali mundur diterapkan. Pada awalnya, pemerintah menargetkan dalam melakukan uji coba penerapan bayar tol tanpa berhenti pada bulan Desember tahun 2022.
Namun, target tersebut dimundurkan menjadi Januari tahun 2023 dalam penerapan uji coba. Lalu lagi-lagi target penerapan tersebut dimundurkan menjadi pertengahan tahun 2023 tepatnya 1 Juni. Padahal pemerintah berencana penerapan penuh sistem pembayaran di seluruh ruas jalan tol pada tahun 2023. Alhasil, mundurnya uji coba penerapan MLFF di beberapa ruas jalan tol ini juga berdampak pada kembali mundurnya penerapan sistem di seluruh ruas jalan tol yang baru dilaksanakan pada tahun 2024 mendatang.
Sistem MLFF berbasis aplikasi yang menggunakan teknologi global navigation satellite system (GNSS) akan segera menggantikan pembayaran non-tunai berbasis kartu yang digunakan pengguna jalan tol saat ini. Adapun, sistem transaksi jalan tol di Indonesia terus berevolusi dan berinovasi dari waktu ke waktu seiring dengan pertumbuhan ruas tol, jumlah kendaraan hingga mobilitas penggunaannya serta perkembangan teknologi.