Bisnis, JAKARTA — Sempat memerah pada 2020, PT Pertamina (Persero) akhirnya bisa menghijaukan kinerja keuangan pada 2021. Efisiensi menjadi 'penyelamat' perseroan di kala harga bahan bakar minyak bersubsidi tidak dilakukan penyesuaian kendati sudah tidak lagi sesuai dengan harga keekonomian.
Berkaca pada capaian kinerja pada 2020, perusahaan migas pelat merah itu harus menanggung penurunan pendapatan dan laba yang cukup signifikan dibandingkan dengan raihan 2019, terutama disebabkan oleh ketiadaan penyesuaikan harga BBM bersubsidi khususnya Pertalite dan Solar.
Baca juga: Kala Pelebaran Defisit Pertamina Kian Menganga
Jika pada 2019 pendapatan usaha Pertamina tercatat US$54,79 miliar, pada 2020 nilai pendapatan itu turun menjadi US$41,47 miliar. Sejalan dengan itu, raihan laba bersih perseroan pada 2020 juga anjlok sebesar 58 persen dibandingkan dengan capaian 2019 senilai US$2,52 miliar.