Bisnis, JAKARTA — Dalam peta jalan transisi energi nasional menuju netral karbon, pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) masuk dalam daftar potensi energi yang akan dikembangkan di Indonesia.
Kendati belum menjadi prioritas, pemanfaatan teknologi nuklir dinilai bisa menjadi energi alternatif untuk mengejar target net zero emission pada 2060 mendatang. Apalagi dari sisi bahan baku, potensi energi nuklir di Indonesia terbilang sangat melimpah.
Seperti yang pernah diungkapkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sumber daya uranium yang telah diestimasi di Indonesia mencapai 89.000 ton uranium (tU3O8) dan sumber daya thorium mencapai 143.234 ton (tTh).
Adapun, Indonesia telah memulai tahapan eksplorasi uranium sejak 1970-an melalui kerja sama dengan Prancis. Setidaknya dalam kurun waktu 1969–2019, sejumlah daerah sudah dijadikan lokasi eksplorasi.