Bisnis, JAKARTA— Kabar pemutusan hubungan kerja atau PHK dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.(GOTO) terhadap 1.300 karyawan menimpulkan polemik tersendiri bagi pasar modal.
GOTO menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di Indonesia yang melantai di pasar modal. Sehingga tidak menutup kemungkinan, fenomena tersebut dapat menjadi katalis negatif pasar saham sektor teknologi khususnya. Kondisi tersebut tercermin dari indeks teknologi masih terkoreksi hingga 23,53 persen year-to-date (YtD).
Lantas apakah perusahaan berbasis teknologi masih menarik bagi investor jika melakukan initial public offering (IPO)? Menanggapi hal tersebut, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan sektor perusahaan apa saja yang akan mencari dana melalui pasar modal atau IPO, investor akan melihat bisnis dari calon emiten itu.
Dalam konteks sektor teknologi, menurut Nico tidak serta merta seluruh perusahaan sektor teknologi memiliki kinerja buruk. Misalnya saja, ada kemungkinan perusahaan yang bergerak di bidang cloud data center, maupun infrastruktur juga memiliki prospek yang menarik.
Terlebih lagi, rencana bisnis daripada calon emiten kedepan juga akan menjadi pertimbangan calon investor. Sementara dalam konteks aplikasi, investor akan mempertimbangkan ekosistem daripada aplikasi yang ditawarkan oleh calon emiten.
“Itu semua akan menentukan seberapa jauh pelaku pasar dan investor akan tertarik untuk membeli saham IPO di sektor teknologi,” ujar Nico kepada Bisnis dikutip Sabtu (19/11/2022).