Bisnis, JAKARTA - Konsistensi kebijakan pemerintah, insentif usaha, bantuan sosial, dan ketersediaan bahan baku, menjadi faktor penting untuk menjaga pertumbuhan manufaktur nasional di akhir tahun ini.
Aktivitas manufaktur pada September yang terjaga solid yang dimotori oleh pertumbuhan permintaan meningkatkan optimisme pelaku usaha.
Purchasing managers' index (PMI) manufaktur Indonesia yang dipublikasikan S&P Global mencatatkan 53,7 pada September, naik dari 51,7 pada Agustus. Perbaikan permintaan mengarah pada kenaikan produksi dan ketenagakerjaan yang lebih kuat selama bulan September.
Kendati manufaktur menguat, perubahan kebijakan pemerintah dan otoritas moneter, serta sentimen global telah menciptakan tantangan bagi aktivitas pelaku usaha di sektor riil.