Bisnis, JAKARTA – Seiring dengan mendekatnya pemilihan umum (Pemilu) biasanya menciptakan suasana ketidakpastian di kalangan pelaku bisnis terutama dengan meluasnya berita yang menimbulkan perdebatan di antara partai politik, rencana kebijakan dan komitmen ke depan dari masing-masing calon presiden. Hal ini memiliki kekhawatiran atas ketidakpastian menjelang pemilihan juga dapat berdampak terhadap pasar properti.
Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan hanya dalam hitungan beberapa minggu ke depan perayaan demokrasi Indonesia menuju kepemimpinan baru, para investor dan pembeli properti cenderung untuk menunda keputusan bisnis. Meskipun hasil pemilihan tidak menentukan nasib kondisi pasar akan tetapi pemilihan ini mempengaruhi sentimen secara keseluruhan.
“Setelah pemilihan, diharapkan pembeli properti akan melanjutkan aktivitas dan menghidupkan kembali pasar,” ujarnya dalam laporan dikutip Sabtu (6/1/2024).
Untuk pasar perkantoran, kekhawatiran terhadap potensi ketidakstabilan politik, tidak terlalu berpengaruh terhadap sektor perkantoran. Di kalangan pemilik atau pengembang properti perkantoran, kekhawatiran terbesar adalah apakah hasil dari pemilu ini akan berpengaruh pada perubahan regulasi, terutama yang terkait dengan proyek konstruksi yang sedang berlangsung.