Bisnis, JAKARTA — Di tengah kian kuatnya dorongan dan dukungan dunia internasional untuk Indonesia mengakselerasi transisi energi dengan menggencarkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan demi mengejar target nol emisi karbon, komitmen pemerintah untuk mengungkit investasi di sektor hulu minyak dan gas bumi masih belum pudar.
Terlebih, ada target besar yang harus dicapai dalam 8 tahun ke depan, yakni produksi siap jual (lifting) minyak bumi 1 juta barel per hari (bph) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (Bscfd) pada 2030 nanti.
Baca juga: Paradoks Transisi Energi, Gas Melimpah tetapi Seret Investasi
Ditambah lagi, konsumsi migas Indonesia hingga 2050 nanti diproyeksikan bakal terus meningkat. Baik dalam skenario Business As Usual (BAU), Electric Vehicle (EV), maupun New Renewable Energy (NRE), volume konsumsi migas nasional masih akan tinggi.