Menjala Investor Proyek MRT Balaraja-Cikarang

MRT Jakarta telah menerima pendanaan dari investor Jepang untuk pengembangan MRT Fase 3 yang memiliki nilai proyek Rp160 triliun. Tidak menutup kemungkinan adanya investor dari negara lain untuk turut terlibat dalam pembangunan proyek ini di wilayah Banten dan Bekasi ini.

Jaffry Prabu Prakoso

25 Jan 2023 - 18.45
A-
A+
Menjala Investor Proyek MRT Balaraja-Cikarang

Rangkaian kereta Moda Raya Terpadu (MRT) melintas di Stasiun MRT Asean, Jakarta, Rabu (11/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis, JAKARTA – PT MRT Jakarta (Perseroda) tidak menutup kemungkinan adanya investor selain dari Jepang dalam pengembangan mass rapid transit (MRT) fase 3 atau east-west line dengan rute Cikarang-Balaraja.

Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat memaparkan bahwa sejauh ini pihaknya telah menerima pendanaan dari investor Jepang untuk pengembangan MRT Fase 3 yang memiliki nilai proyek Rp160 triliun. 

Komitmen investor asal Jepang juga telah tertuang melalui memorandum of understanding (MoU) yang ditandatangani Japan International Cooperation Agency atau JICA dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).


Penumpang antre di stasiun untuk naik MRT Jakarta pada saat libur Lebaran/MRT Jakarta


Meski demikian, Tuhiyat belum dapat menyebutkan nilai investasi yang akan dikucurkan oleh JICA. Hal ini karena proses pengembangan MRT Fase 3 masih berada di tahap basic engineering design (BED) yang dilakukan oleh Kemenhub.

“Kami saat ini masih MoU, kemudian baru lanjut ke perjanjian kerja sama (PKS). Begitu ada PKS, baru ada nilainya [investasi JICA], tetapi ini masih harus menunggu BED rampung,” katanya saat ditemui di Head Office MRT Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Tuhiyat melanjutkan bahwa MoU yang ditandatangani oleh JICA dan Kemenhub mencakup pengembangan MRT fase 3 yang ada di wilayah Jakarta. Dia menuturkan bahwa pengembangan proyek fase 3 di luar wilayah Jakarta akan dilakukan oleh pihak lain.

Baca juga: Kala Jokowi Buka Suara Soal Progres MRT Jakarta Fase 3 East-West

Dia memaparkan bahwa pihaknya belum dapat memastikan investor lain yang akan terlibat dalam pengembangan MRT Fase 3. Meski demikian, dirinya tidak menutup kemungkinan adanya investor dari negara lain untuk turut terlibat dalam pembangunan proyek ini di wilayah Banten dan Bekasi ini.

“Kami masih buka selebar-lebarnya untuk investor lain bergabung dalam pengembangan fase 3 ini,” lanjutnya.

Baca juga: Kala Proyek MRT dan LRT Daerah Perlu Suntikan Dana Swasta

Tuhiyat menuturkan bahwa pihaknya menargetkan groundbreaking pada MRT fase 3 dan juga fase 4 dapat dilakukan pada 2024. Hal ini sesuai dengan upaya pemerintah Indonesia yang memasukkan MRT sebagai proyek strategis nasional (PSN).

Adapun proyek MRT east–west line nantinya akan terbagi menjadi dua fase. Pertama, mencakup area DKI Jakarta yang diharapkan dapat beroperasi pada 2031 dengan target kontruksi paling lambat pada 2024. Kedua, meliputi Banten dan Jawa Barat dengan target mulai operasi pada 2033.

Sejumlah penumpang berada di dalam gerbong kereta moda raya terpadu (MRT) di Jakarta, Rabu (11/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P 

Pada fase 1 akan terbagi lagi menjadi stage 1 sepanjang 24,527 kilometer yang akan melalui Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis, hingga Medan Satria serta stage 2 sepanjang 9,237 kilometer yang melalui Tomang dan Kembangan.

Sementara itu, MRT east-west fase 2 akan terbagi menjadi east-west Banten sepanjang 29,900 kilometer yang akan melalui Kembangan, Kelapa Dua, hingga Balaraja serta east-west West Java sepanjang 20,438 kilometer yang akan melalui Medan Satria dan Cikarang. (Lorenzo Anugrah Mahardhika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Jaffry Prabu Prakoso

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.