Menumpuk Utang Kompensasi Subsidi BBM yang Kian Membengkak

Selama ini, pemerintah menanggung beban yang cukup berat dari subsidi harga BBM Solar serta kompensasi yang diberikan kepada Pertamina akibat selisih harga jual eceran Premium. Utang tersebut bahkan kini sudah menembus angka Rp80 triliun.

Ibeth Nurbaiti

31 Mar 2022 - 00.00
A-
A+
Menumpuk Utang Kompensasi Subsidi BBM yang Kian Membengkak

Pengendara mengisi bahan bakar minyak (BBM) di salah satu SPBU di Jakarta, Kamis (17/3/2022). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkapkan berdasarkan data realisasi 2021, konsumsi Pertalite sebesar 23 juta kiloliter (KL) dan merupakan BBM jenis bensin yang paling banyak dikonsumsi masyarakat. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis, JAKARTA — Keputusan pemerintah yang menetapkan Pertalite sebagai bahan bakar minyak jenis bahan bakar khusus penugasan atau JBKP menggantikan Premium, berpotensi menambah berat utang pemerintah ke PT Pertamina (Persero), mengingat terus meningkatnya volume konsumsi BBM tersebut.

Selama ini, pemerintah menanggung beban yang cukup berat dari subsidi harga BBM Solar serta kompensasi yang diberikan kepada Pertamina akibat selisih harga jual eceran Premium. Utang tersebut bahkan kini sudah menembus angka Rp80 triliun.

Dengan ditetapkannya Pertalite menjadi BBM penugasan seperti halnya Premium, tentu akan menambah besar utang tersebut. Ditambah lagi, konsumsi Solar maupun Pertalite berpotensi terus meningkat bahkan melebihi kuota yang ditetapkan pada tahun ini.

Baca juga: Pertalite Gantikan Premium, Beban Subsidi BBM Bakal Makin Berat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
company-logo

Lanjutkan Membaca

Menumpuk Utang Kompensasi Subsidi BBM yang Kian Membengkak

Dengan paket langganan dibawah ini :

Tidak memerlukan komitmen. Batalkan kapan saja.

Penawaran terbatas. Ini adalah penawaran untuk Langganan Akses Digital Dasar. Metode pembayaran Anda secara otomatis akan ditagih di muka setiap empat minggu. Anda akan dikenai tarif penawaran perkenalan setiap empat minggu untuk periode perkenalan selama satu tahun, dan setelah itu akan dikenakan tarif standar setiap empat minggu hingga Anda membatalkan. Semua langganan diperpanjang secara otomatis. Anda bisa membatalkannya kapan saja. Pembatalan mulai berlaku pada awal siklus penagihan Anda berikutnya. Langganan Akses Digital Dasar tidak termasuk edisi. Pembatasan dan pajak lain mungkin berlaku. Penawaran dan harga dapat berubah tanpa pemberitahuan.

Copyright © Bisnis Indonesia Butuh Bantuan ?FAQ
Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.