Bisnis, JAKARTA - Surplus neraca perdagangan kembali menyusut pada Februari 2024. Agaknya Indonesia kembali menuju era defisit pasca pandemi Covid-19.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyampaikan bahwa berlanjutnya surplus neraca perdagangan pada Februari 2024 mencerminkan posisi eksternal Indonesia masih cukup resilien di tengah gejolak perekonomian global yang masih tinggi.
Tercatat, surplus neraca perdagangan pada Februari 2024 sebesar US$870 juta, turun dari surplus Januari 2024 sebesar US$2,02 miliar.
Secara kumulatif pun, surplus perdagangan pada Januari-Februari 2024 tercatat hanya sebesar US$2,87 miliar, jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 sebesar US$9,28 miliar.