Bisnis, JAKARTA - Setelah mengalami pelemahan harga pada Juni 2024, komoditas kelapa sawit dikenai harga referensi yang lebih tinggi untuk periode Juli 2024. Kinerja ekspor terancam melanjutkan penurunan.
Harga referensi (HR) komoditas minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) merupakan dasar untuk penetapan bea keluar (BK) dan tarif Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BLU BPDP-KS) atau biasa dikenal sebagai pungutan ekspor (PE).
Pada periode Juli 2024, harga referensinya sebesar US$800,75 per ton atau meningkat sebesar US$21,93 atau 2,82% dari periode Juni 2024 yang sebesar US$778,82 per ton.
“Saat ini, harga referensi CPO mengalami peningkatan yang menjauhi ambang batas sebesar US$680 per ton," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso, dalam keterangan pers, Sabtu (29/6/2024).