Bisnis, JAKARTA – Memiliki rumah tentu menjadi sebuah impian bagi setiap orang. Namun memang untuk kalangan tertentu memiliki rumah sulit terjangkau sehingga membutuhkan upaya yang luar biasa. Hal ini dikarenakan harga rumah yang terus melambung setiap tahunnya yang tak seiring dengan perolehan pendapatan.
Mahalnya harga rumah di kota besar Indonesia sebenarnya bukan kabar baru. Alih-alih harga rumah semakin terjangkau dan diikuti dengan peningkatan daya beli, kondisi yang terjadi justru sebaliknya. Harga rumah cenderung meningkat dan semakin menjadi momok saat memiliki papan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia.
Menurut 99 Group Indonesia, meski suku bunga kredit terbilang rendah, namun selalu ada potensi kenaikan harga properti terutama untuk residensial paling tidak sebesar 10% sampai 15% per tahun. Kenaikan harga properti ditenggarai berbagai macam faktor mulai dari harga material bangunan yang naik sehingga berdampak pada ongkos produksi rumah dan harga tanah yang naik akibat makin terbatasnya lahan kosong di perkotaan karena masifnya arus urbanisasi.
Di sisi lain, kenaikan upah setiap tahunnya tak lebih dari 5%. Di tahun ini, kenaikan upah berkisar 2% hingga 4%. Di DKI Jakarta kenaikan UMP mencapai 3,6% menjadi Rp5,6 juta.