Meramu Tarif Kereta Cepat yang Pas dan Arahan untuk Pemda

Tarif yang ditetapkan nantinya akan terjangkau untuk masyarakat. Di saat yang sama, seluruh pemangku kepentingan terkait seperti operator moda transportasi dan Pemprov DKI Jakarta diminta untuk membahas integrasi tersebut dengan optimal sehingga dapat tercipta tarif yang adil dan terjangkau.

Jaffry Prabu Prakoso

1 Apr 2023 - 11.11
A-
A+
Meramu Tarif Kereta Cepat yang Pas dan Arahan untuk Pemda

Pengecekan rel kereta cepat Jakarta-Bandung. /Bisnis-Rahman

Bisnis, JAKARTA – Pemerintah masih terus membahas besaran tarif untuk Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, pemerintah dan pemangku kepentingan terkait masih melakukan penghitungan lebih lanjut untuk menetapkan besaran harga tiket KCJB.

“Tarif sedang kami dibicarakan. Masih ada waktu, karena terus terang saja ini kan untuk jangka panjang,” ujar Luhut seusai acara Peresmian Penyelesaian Pemasangan Rel KCJB di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Jumat (31/3/2023).

Luhut pun memastikan tarif yang ditetapkan nantinya akan terjangkau untuk masyarakat. Dia mengatakan, pemerintah Indonesia tidak pernah mengambil keuntungan secara finansial dalam membuat saranan transportasi publik.


Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC


Adapun, tarif dari KCJB nantinya juga akan terintegrasi dengan moda-moda transportasi lainnya seperti LRT dan Transjakarta. Menurutnya, hal ini akan meningkatkan efisiensi dan mobilitas masyarakat pengguna transportasi umum.

Oleh karena itu, Luhut menginstruksikan kepada seluruh pemangku kepentingan terkait seperti operator moda transportasi dan Pemprov DKI Jakarta untuk membahas integrasi tersebut dengan optimal sehingga dapat tercipta tarif yang adil dan terjangkau.

“Kalau kita buat terintegrasi, pasti lebih murah cost-nya, lebih cepat dan efisien. Makanya kita jangan kerja segmented, semua harus bekerja secara paralel dan holistik,” ujarnya.

Baca juga: Menghubungkan KA Sulawesi hingga ke Pelabuhan dan Pabrik Semen

Sebelumnya, tiket Kereta Cepat Jakarta–Bandung akan dijual Rp250.000 untuk jarak terjauh terlebih dahulu selama 3 tahun pertama. Padahal, harga normalnya adalah Rp350.000 untuk jarak terjauh, dan Rp150.000 untuk jarak terdekat. 

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan tarif Rp250.000 untuk 3 tahun pertama merupakan permintaan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Tujuannya, untuk menarik minat masyarakat pada periode awal pengoperasian kereta. 

"Di tiga tahun pertama itu tarif Rp250.000. Tentunya, kami harapkan ini bisa menarik lagi, dan tidak ada subsidi. Jadi jual rugi selama tiga tahun," ujar Dwiyana.

Progres Capai 86%

Sementara itu, progres pengerjaan KCJB telah mencapai 86 persen hingga akhir Maret 2023. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai operator menargetkan dapat melaksanakan commissioning test pada Mei 2023.

Baca juga: Jadwal dan Rutenya Tiket Kereta Tambahan Mudik Lebaran

Dwiyana mengatakan, progres konstruksi KCJB yang mencapai 86 persen sesuai hasil verifikasi para konsultan. Sementara itu, secara fisik progres konstruksi KCJB menurut Dwiyana telah mencapai sekitar 88 hingga 90 persen.

Selain itu, proses pemasangan rel atau track laying juga telah rampung pada 20 Maret 2023 lalu setelah dimulai pada 20 April 2022. Dwiyana mengatakan, pekerjaan tersebut dilakukan menggunakan mesin track laying yang pertama kali ada di Indonesia. 

Dia menjelaskan mesin tersebut mampu memasang rel hingga sepanjang 5 km per hari, lebih cepat jika dibandingkan dengan pemasangan rel secara manual.


Sementara itu, pembangunan stasiun KCJB sebagian besar sudah di atas 90 persen dan akan terus dikebut menjelang operasional KCJB. Selanjutnya, KCIC akan melakukan fine adjustment sambil melakukan pemasangan listrik aliran atas secara paralel hingga terpasang seluruhnya. 

"Nantinya pada 1 Mei hingga peresmian operasi pada 18 Agustus mendatang akan dilakukan commissioning test. Selain itu, kami juga akan mengajukan sertifikasi kelaikan operasi ke Kementerian Perhubungan secara paralel," jelas Dwiyana pada Jumat (31/3/2023).

Dwiyana menambahkan, rel yang dipasang pada KCJB adalah rel dengan spesifikasi khusus untuk Kereta Api Cepat yaitu rel tipe R60 sepanjang 500 meter yang disambungkan dengan metode flash butt welding. Dengan metode tersebut, sambungan antar rel akan terasa mulus sehingga perjalanan KCJB semakin nyaman karena minim guncangan. (Lorenzo Anugrah Mahardhika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Jaffry Prabu Prakoso

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.