Bisnis, JAKARTA - Indonesia perlu merespons dinamika ekonomi global yang kurang mendukung momentum akselerasi ekonomi menyusul dinyatakannya status resesi kepada dua negara mitra utama perdagangan dan investasi yakni Jepang dan Inggris.
Pada saat bersamaan, ekonomi China yang cukup dominan berkontribusi ekspor dan investasi diekspektasikan terus melambat dalam 4 tahun mendatang.
Ketiga negara tersebut merupakan penyumbang penanaman modal asing (FDI) tertinggi dalam 5 tahun terakhir sehingga lambatnya ekonomi di negara-negara tersebut akan memengaruhi aliran modal di Indonesia dan mengancam pencapaian target investasi yang pada tahun ini sebesar Rp1.650 triliun.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia optimistis target investasisenilai Rp1.650 triliun pada tahun ini akan tercapai. Kendati faktor yang diperhatikannya baru perkara Pemilu 2024.