Bisnis, JAKARTA — Lonjakan klaim asuransi kesehatan menjadi salah satu perhatian industri asuransi lantaran mengalami tren kenaikan.Meskipun kontraksi pendapan total premi asuransi jiwa mulai melandai, dan menunjukkan sinyal pertumbuhan.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memperkirakan bahwa jumlah klaim pada 2023 akan mencapai Rp172,5 triliun. Jumlahnya berpotensi meningkat pada 2024 menjadi Rp176 triliun. Dari jumlah klaim itu, lonjakan asuransi kesehatan menjadi perhatian, AAJI mencatatkan klaim asuransi kesehatan telah mencapai Rp15,24 triliun pada kuartal III/2023, naik 32,9% dari periode yang sama tahun lalu.
Kendati begitu, Ketua Bidang Bidang Produk, Manajemen Risiko, dan GCG AAJI Fauzi Arfan menilai bahwa peningkatan klaim pada 2023 dan 2024 terhitung relatif stagnan jika dibandingkan periode 2020 hingga 2022 saat terjadi pandemi Covid-19. Untuk itu, dia menilai kondisi industri asuransi jiwa tetap dalam kondisi baik.
“Yang dominan dari klaim itu adalah surrender, di mana klaim surrender sebenarnya menunjukkan bahwa industri asuransi jiwa sangat likuid. Artinya, pemegang polis asuransi jiwa mudah untuk mencairkannnya, sehingga dominasi surrender masih cukup mendominasi,” ujar Fauzi seperti dikutip Kamis (30/11/2023).